Ketua Panitia Kenaikan Yesus Kristus, Anton Timbang, dalam pernyataannya, mengapresiasi semua pihak yang turut serta dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
“Di tengah keberagaman Sulawesi Tenggara, masyarakat terus hidup berdampingan dengan penuh cinta kasih,” ujar Anton Timbang, juga Ketua Kadin Sultra.
Pria yang akrab disapa AT ini menyoroti keunikan Kota Kendari yang menjadi contoh harmoni antarumat beragama. Kota tersebut memiliki empat masjid dan gereja yang saling berhadapan, bahkan di Kota Lama terdapat masjid dan gereja yang berdampingan.
“Inilah kondisi Sulawesi Tenggara, yang sangat tinggi nilai-nilai toleransinya. Kerukunan hidup beragama di Sulawesi Tenggara ini sangat ditonjolkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ini tidak terlepas dari peran pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama,” ungkap AT.
Tidak lupa, AT juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang telah merespons permintaan umat Kristen dengan mengubah nomenklatur hari libur Kenaikan Isa Almasih menjadi Kenaikan Yesus Kristus.
Perayaan Kenaikan Yesus Kristus ini berhasil menyatukan 21 ribu tamu undangan dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara. Turut hadir pula sejumlah organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus dan BEM universitas se-Kota Kendari. (kn/ryl)
