Bupati Kery Peduli Honorer, Dapat Jatah 1.680 Kuota PPPK

KENDARINEWS.COM–Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa peduli honorer. Kery komitmen memperjuangkan nasib mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Berkat kepiawaiannya, sejak tahun 2021, Konawe selalu mendapat jatah pengadaan ASN jalur pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Tahun 2023 ini, Konawe kembali mendapat kuota PPPK sebanyak 1.680 orang.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, pemerintah pusat telah mewacanakan membuka perekrutan ASN ditahun 2023. Yang mana, penerimaan abdi negara itu lebih diprioritaskan untuk merekrut PPPK. Menurut Bupati Konawe dua periode itu, hal ini menjadi “angin segar” bagi tenaga honorer pemkab Konawe untuk terangkat menjadi seorang ASN. 

“Saya atas nama pemkab Konawe memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat. Ini kabar yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pastinya akan ada kesempatan besar untuk menjadi ASN,” ujar Kery Saiful Konggoasa, Rabu (23/8).

Mantan Ketua DPRD Konawe itu menuturkan, pengangkatan PPPK sangat tergantung komitmen pimpinan daerah. Sebab, kuota yang diberikan pemerintah pusat sangat tergantung usulan dari daerah yang bersangkutan. Kery kadang dibuat heran manakala ada daerah yang tak mengusul alokasi PPPK disaat pemerintah pusat memberi ruang bagi tenaga honorer untuk beralih status sebagai ASN.

“Dari Pakta yang disampaikan oleh Kemenpan-RB, ada juga pemerintah provinsi serta kabupaten/kota yang tidak mengusulkan PPPK. Itu juga yang bikin saya heran. Kalau kita di Konawe, kita usul terus. Alhamdulillah untuk penerimaan ASN tahun 2023, kita dapat 1.680 kuota PPPK. Ini alokasi terbanyak se-Sultra dari total 2.100 kuota yang kita usul di pusat,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris kabupaten (Sekab) Konawe Ferdinand Sapan menerangkan, pemkab memang memprioritaskan pelayanan maksimal bagi masyarakat. Nah, untuk meningkatkan pelayanan tersebut, salah satunya dilakukan dengan merekrut tenaga PPPK khususnya disektor pendidikan, kesehatan, maupun tenaga teknis lainnya. 

“Tahun ini, kita dapat kuota PPPK dari pusat sebanyak 1.680 orang. Mudah-mudahan, teman-teman honorer pemkab bisa mengisi alokasi itu melalui tes. Harapan saya, honorer pemkab mempersiapkan diri sehingga kuota itu bisa maksimal kita penuhi,” harapnya.

Ferdinand Sapan merinci, rekrutmen 1.680 kuota PPPK Konawe ditahun 2023, terdiri dari 883 guru, 721 tenaga kesehatan (nakes), dan 76 tenaga teknis. 76 tenaga teknis tersebut, didalamnya sudah termasuk kuota untuk tenaga administrasi, IT, serta tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL).

“Kenapa kita maksa harus ada PPL, sebab Konawe inikan punya potensi pertanian. Sementara, PPL kita sudah banyak yang pensiun. Jadi, kita harus siapkan penggantinya. Karena kedepan, pertanian ini kita dorong agar lebih modern. Bukan lagi pertanian konvensional,” jelas mantan Kepala BPKAD Konawe itu.

Ferdinand menambahkan, pemkab Konawe membuka ruang bagi tenaga honorer untuk diakomodir menjadi ASN lewat jalur PPPK. Hanya saja, ia mengaku tak tahu persis jumlah tenaga honorer yang mengabdi di pemkab Konawe. Katanya, jumlah honorer pemkab saat ini masih divalidasi sebab ada syarat-syarat tertentu yang mesti dimasukkan kedalam database. 

“Kita kroscek dulu, jangan sampai ada honorer palsu alias siluman. Tidak pernah kerja, tapi punya Surat Keputusan (SK) mengabdi. Itu yang kita ingin rapikan datanya,” tandasnya. (adi/kn).