KENDARINEWS.COM — Cuaca ekstrem yang sempat melanda Kota Baubau dan sekitarnya beberapa hari lalu, diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Februari mendatang. Warga diminta tetap waspada atas kemungkinan buruk yang terjadi. Pemerintah Kota (Pemkot) juga sudah melakukan upaya antisipasi dan penanganan terhadap dampak dari anomali cuaca tersebut. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau, La Ode Ali Hasan, mengatakan, sudah dua hari pasca gelombang pasang yang terjadi di pesisir Pasar Wameo, pihaknya masih melakukan pantauan intens di lapangan. Melihat sejauh mana dampak dari cuaca ekstrem terhadap aktivitas perdagangan di lokasi itu. Pihak Disperindag sudah mendata para pedagang terdampak dan akan menyerahkan sejumlah laporan dan rekomendasi solusi kepada pimpinan daerah.
“Tim sudah turun dan bertemu kepala pasar. Kita lakukan pendataan, berapa dan siapa pemilik warung-warung kuliner yang porak-poranda karena gelombang. Ada juga para penjual ayam kampung dan ikan di sisi tanggul itu,” kata La Ode Ali Hasan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/2).
Sedikitnya ada 17 pedagang kuliner yang kiosnya tidak bisa digunakan lagi. Kemudian sekitar 20 penjual ayam kampung yang gerobak dan lapaknya ikut rusak. Lalu ada juga para penjual ikan yang belum bisa kembali ke tempatnya untuk berjualan.
“Ada beberapa yang sudah mau perbaiki lapaknya. Tapi kita sampaikan jangan dulu, itu belum boleh digunakan lagi, cuaca masih ekstrem,” terang La Ode Ali Hasan. Menurutnya, gelombang tinggi memang terus mengancam setiap tahun di lokai tersebut. Sehingga rusaknya lapak-lapak pedagang bukan kali pertama terjadi. Solusinya bukanlah membantu perbaikan, tetap mencari lokasi lain yang lebih aman dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.
“Itu sudah setiap tahun terjadi. Dicarikan tempat yang lebih aman. Nanti kita laporkan ke wali kota. Kami pun masih melihat di mana lokasi yang cocok, tapi tetap di lingkungan pasar itu,” tambahnya.
Sebelumnya, Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menginstruksikan kepada seluruh OPD terkait untuk melakukan langkah-langkah percepatan dalam penanganan dampak cuaca ekstrem. Mulai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Disperindag. Mereka diminta untuk berbuat sesuai Tupoksi masing-masing.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Kota Baubau, Muh. Ahadiyat Zaman, mengatakan, Pemkot telah menyiapkan anggaran tak terduga dalam dokumen anggaran tahun ini. Ia meminta agar anggaran itu bisa dimanfatkan untuk membantu pedagang yang terdampak gelombang pasang. “Ada beberapa OPD yang bisa menggunakan biaya tak terduga itu, kita minta pedagang ini dibantu, apa yang bisa dikasih tolong berikan ke mereka,” katanya. (b/lyn)
