Timor Leste Resmi Bergabung, ASEAN Perkuat Integrasi dan Kemitraan Regional

KENDARINEWS.COM — ASEAN secara resmi menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11, menandai momen bersejarah bagi blok Asia Tenggara. Acara ini berlangsung pada Minggu (26/10) di Kuala Lumpur, bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri China Li Qiang, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

Perdana Menteri Malaysia sekaligus Ketua ASEAN, Anwar Ibrahim, menekankan pentingnya ASEAN memperkuat kemitraan baru dan memperdalam hubungan yang ada, di tengah ketidakpastian geopolitik dan proteksionisme global. Ia menegaskan, perdamaian dan kemakmuran yang dinikmati ASEAN selama hampir enam dekade harus diperbarui melalui kerja sama yang solid.

“Hal itu harus diperbarui melalui kerja sama dan diperkuat oleh tujuan bersama. Karena itulah ASEAN terus memperdalam keterkaitan ekonomi, memperluas perdagangan, dan meningkatkan daya saing,” kata Anwar Ibrahim dalam pidatonya di KTT ASEAN, dikutip dari CNA.id.

Selain itu, ASEAN tengah mendorong pengembangan ASEAN Power Grid, mempercepat penyelesaian ASEAN Digital Economic Framework Agreement, serta membentuk ASEAN AI Safety Network (AI SAFE) untuk memastikan penggunaan kecerdasan buatan yang etis dan aman.

KTT ASEAN kali ini juga menekankan pentingnya rekonsiliasi regional. Anwar menyinggung sengketa perbatasan Thailand–Kamboja yang pecah pada Juli lalu. Kedua pihak telah sepakat menandatangani perjanjian damai pada Minggu, disaksikan oleh Anwar dan Trump.

Di sisi lain, Timor Leste menyambut baik keanggotaannya di ASEAN. Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, menyebut momen ini sebagai “sejarah tercipta” bagi rakyatnya, sekaligus membuka peluang baru di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan ekonomi digital.

Sementara itu, di luar KTT, ratusan warga berkumpul di Dataran Merdeka untuk memprotes kedatangan Trump, dengan menyoroti kebijakan luar negeri AS terkait konflik Gaza. Polisi Kuala Lumpur menegaskan lokasi dipindahkan dari Ampang Park demi alasan keamanan.

Para analis menilai KTT ASEAN 2025 sebagai salah satu yang paling penting dalam beberapa tahun terakhir, mengingat hadirnya tokoh besar dunia serta latar ketegangan ekonomi dan geopolitik global. ASEAN saat ini menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, dengan produk domestik bruto mencapai US$3,6 triliun pada 2022, menjadikannya aktor kunci dalam perdagangan dan investasi regional. (*)