Menhan Belgia Klarifikasi Pernyataan Ancaman NATO ke Moskow

KENDARINEWS.COM — Menteri Pertahanan Belgia Theo Francken memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang sempat menuai kontroversi, bahwa NATO akan menghapus Moskow dari peta jika rudal Rusia menyerang Brussels. Dikutip dari Sindonews.com, Francken menegaskan pernyataannya dimaksudkan dalam konteks prinsip pencegahan aliansi, bukan sebagai ancaman langsung.

Francken menulis klarifikasinya pada hari Kamis melalui media sosial, sekaligus membagikan tangkapan layar unggahan di X oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang mengejeknya dan memberi selamat kepada Rusia atas uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon.

Dalam unggahannya, Francken menekankan, “NATO tidak sedang berperang dengan Rusia dan tidak ingin berperang.” Ia juga menegaskan bahwa NATO, menurut definisinya, adalah aliansi pertahanan, dan prinsip serangan balik selama 76 tahun terakhir menjadi fondasi postur pencegahan aliansi.

“Itulah yang saya maksud dalam wawancara itu, dan saya tidak akan menarik kembali sepatah kata pun,” tulis Francken, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (31/10/2025).

Klarifikasi ini menyusul pernyataannya dalam wawancara dengan media Belgia De Morgen awal pekan ini. Francken sebelumnya menepis kekhawatiran bahwa pengiriman rudal Tomahawk buatan AS ke Ukraina bisa memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO. Ia berargumen bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir karena risiko NATO membalas secara masif, dan menambahkan bahwa serangan apa pun terhadap Brussels akan membuat ibu kota Rusia rata dengan tanah.

Sikap Francken menuai kritik dari Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Grushko menggambarkan pernyataan tersebut sebagai contoh “atmosfer psikosis militer” di Eropa Barat. Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Belgia menyebutnya sebagai pernyataan yang “absurd dan tidak sesuai kenyataan.”

Rusia sendiri telah lama menilai perang di Ukraina sebagai konflik proksi NATO, dengan alasan bahwa pengiriman senjata Barat hanya memperpanjang permusuhan tanpa mengubah hasil akhir di medan perang. (*)