Puding Daun Kelor Jadi Solusi Camilan Sehat untuk Cegah Stunting pada Anak

KENDARINEWS.COM — Manfaat daun kelor untuk kesehatan sudah banyak diketahui karena kandungan gizinya yang tinggi membuat sayuran ini digemari sebagai sumber nutrisi, namun tidak semua anak menyukainya karena cenderung lebih menyukai makanan manis. Kondisi inilah yang mendorong sejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang tengah menjalani KKN menghadirkan inovasi puding berbahan daun kelor agar anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi penting.

Andi Rahmadiana, mahasiswa Jurusan Keperawatan UIN Alauddin Makassar pada Program Kemitraan Masyarakat Kuliah Kerja Nyata Angkatan 77 dari Posko 8 Desa Timpuseng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, memaparkan materi mengenai “Pentingnya Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting”.

Dalam pemaparannya, dikutip dari fajar.co.id ia menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

“Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan makanan bergizi yang cukup dalam waktu lama, sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Dampaknya sangat serius, mulai dari pertumbuhan fisik terhambat, perkembangan otak terganggu, hingga menurunkan produktivitas di masa depan,” jelas Andi Rahma, Jumat 22 Agustus 2025.

Sebagai solusi, ia memperkenalkan daun kelor atau Moringa oleifera yang dikenal sebagai ‘miracle tree’ karena nilai gizinya yang luar biasa. “Daun kelor mengandung protein tinggi, vitamin A, C, E, kalsium, zat besi, magnesium, dan antioksidan tinggi. Manfaatnya untuk anak antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, membantu pertumbuhan tulang dan otot, serta mencegah anemia,” tambahnya.

Untuk memudahkan konsumsi, terutama bagi anak-anak, tim memperkenalkan inovasi puding daun kelor. “Puding adalah makanan manis yang disukai anak-anak. Dengan mengombinasikannya dengan daun kelor, kita mendapatkan camilan sehat dengan gizi tinggi dan rasa yang disukai,” ujar Rahmadiana.

Bahan-bahan untuk membuat puding daun kelor sederhana dan terjangkau, yaitu dua genggam daun kelor segar, satu bungkus agar-agar bubuk bening, 100 ml air untuk memblender, susu cair, dan gula pasir. Cara pembuatannya pun mudah, daun kelor diblender dengan air hingga halus lalu disaring untuk diambil sarinya. Sari kelor dicampur dengan susu cair, gula pasir, dan agar-agar bubuk dalam panci, kemudian dipanaskan dengan api sedang sambil diaduk hingga mendidih. Adonan dituang ke dalam cetakan dan didinginkan pada suhu ruang sebelum dimasukkan ke kulkas hingga mengeras.

Puding daun kelor hasil inovasi mahasiswa itu kemudian dibagikan langsung kepada peserta, dan terlihat anak-anak menikmati camilan sehat ini dengan antusias. (*)