KENDARINEWS.COM–Ikan asin sudah lama menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih, renyah, dan cocok dengan nasi hangat membuatnya sulit untuk ditolak. Namun, di balik kelezatannya, ada sejumlah risiko kesehatan yang patut diwaspadai.
Apa Itu Ikan Asin dan Bagaimana Cara Pembuatannya?
Ikan asin adalah ikan yang diawetkan melalui proses penggaraman dan penjemuran. Garam berfungsi menarik air dari daging ikan dan mencegah pertumbuhan bakteri. Jenis ikan yang digunakan beragam, mulai dari ikan kecil seperti teri hingga ikan besar seperti tongkol dan tenggiri.
Proses pembuatannya cukup sederhana: ikan dibersihkan, digarami, lalu dijemur hingga kering. Namun, meski tampak tradisional, tak semua produsen melakukannya secara aman. Beberapa di antaranya diketahui menggunakan formalin, zat kimia berbahaya, demi memperpanjang masa simpan.
Kandungan Gizi Ikan Asin
Ikan asin tetap memiliki nilai gizi yang baik jika dikonsumsi dengan bijak. Di dalamnya terkandung:
- Protein
- Kalsium dan Fosfor
- Zat Besi
- Kalium
- Kalori (Energi)
Namun, kadar natrium (garam) yang tinggi membuat konsumsi berlebihan menjadi berisiko.
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Berlebihan
Dilansir dari bams.jambiprov.go.id, berikut beberapa risiko kesehatan yang dapat timbul jika ikan asin dikonsumsi secara berlebihan:
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Kandungan natrium yang tinggi meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung serta stroke. - Masalah Ginjal
Ginjal bekerja lebih keras untuk membuang natrium berlebih, yang dapat memicu batu ginjal atau gangguan fungsi ginjal. - Kanker Nasofaring dan Pencernaan
Makanan tinggi garam berpotensi merusak lapisan mukosa dan meningkatkan risiko kanker, terutama jika dikonsumsi jangka panjang. - Penyakit Jantung
Hipertensi yang disebabkan garam tinggi berdampak langsung pada jantung dan bisa menyebabkan pembesaran jantung (hipertrofi). - Pembengkakan (Edema)
Retensi cairan akibat natrium tinggi bisa menyebabkan pembengkakan di kaki, tangan, dan wajah. - Formalin Berbahaya
Penggunaan formalin yang tidak sesuai peruntukannya dalam ikan asin bisa menyebabkan gangguan organ hingga kanker.
Tips Aman Konsumsi Ikan Asin
Agar tetap bisa menikmati ikan asin tanpa mengorbankan kesehatan, berikut beberapa langkah bijak:
- Pilih ikan asin dari penjual terpercaya yang bebas formalin.
- Rendam ikan asin dalam air bersih beberapa jam sebelum dimasak untuk mengurangi kadar garam.
- Batasi konsumsi ikan asin, jangan jadikan sebagai lauk harian.
- Padukan dengan makanan sehat seperti sayuran dan buah.
- Perbanyak minum air putih untuk membantu mengeluarkan kelebihan natrium.
- Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat hipertensi atau gangguan ginjal.
Kesimpulan
Ikan asin adalah warisan kuliner yang tak ternilai, namun konsumsinya harus dilakukan secara bijak. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat, penting untuk memahami bahwa tidak semua makanan tradisional aman jika dikonsumsi tanpa batas. Bijaklah dalam memilih dan mengolah ikan asin agar kelezatannya tidak berubah menjadi ancaman bagi kesehatan.(*)
