KENDARINEWS.COM–Gigitan ular bisa menjadi kondisi darurat medis yang mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Meski terlihat kecil di permukaan, bisa ular dapat menyebar ke seluruh tubuh hanya dalam hitungan menit dan menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Namun, kabar baiknya: penanganan yang cepat dan tepat dapat menurunkan risiko kematian akibat gigitan ular hingga lebih dari 90%.
Kenali Tanda-Tanda Bahaya Gigitan Ular
Tak semua ular berbisa, namun tetap saja semua gigitan ular harus dianggap serius. Ada lebih dari 2.000 spesies ular di dunia, tapi hanya sekitar 200 yang berbisa. Sayangnya, korban gigitan sering tak tahu jenis ular yang menggigit mereka.
Dilansir dari hellosehat, berikut ini gejala gigitan ular berbisa yang wajib diwaspadai:
- Luka membengkak dan mengeluarkan darah
- Nyeri hebat di area gigitan
- Pusing, mual, muntah darah, atau darah di urine/feses
- Gangguan penglihatan, kejang, kelumpuhan otot
- Nafas tersengal hingga kesulitan bernapas
- Tekanan darah menurun drastis atau bahkan syok
Bedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa
Ciri-ciri ular berbisa:
- Kepala berbentuk segitiga
- Dua taring besar dan tajam
- Pupil mata vertikal
- Luka gigitan berupa dua titik bekas taring seperti tusukan jarum
Ciri-ciri ular tidak berbisa:
- Kepala memanjang seperti segi empat
- Gigi taring kecil
- Pupil bulat
- Luka berbentuk lengkungan halus
Ular berbisa umum di Indonesia meliputi ular kobra, ular welang, ular sendok, ular laut, dan ular tanah.
Langkah Pertolongan Pertama yang Benar
Jika Anda atau orang di sekitar tergigit ular, berikut langkah pertolongan pertama yang penting dilakukan sambil menunggu bantuan medis:
- Tetap tenang dan jangan panik
Panik hanya mempercepat detak jantung dan mempercepat penyebaran bisa. - Minimalkan gerakan
Usahakan area gigitan tidak banyak digerakkan. - Posisikan luka lebih rendah dari jantung
Ini akan membantu memperlambat aliran bisa ke organ vital. - Longgarkan pakaian atau aksesoris di dekat luka
Untuk mencegah tekanan tambahan dan memperparah pembengkakan. - Bersihkan luka dengan air dan sabun, lalu tutup dengan perban kering
Hindari penggunaan alkohol, es, atau zat kimia. - Catat waktu kejadian dan tanda-tanda awal
Ini akan sangat membantu tim medis memberikan penanganan yang tepat.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan
Banyak mitos yang beredar soal pertolongan gigitan ular, namun beberapa tindakan justru berbahaya dan memperparah kondisi korban, seperti:
- Menyedot atau menyayat luka: Bisa tidak mengalir melalui darah, jadi cara ini sia-sia dan bisa sebabkan infeksi.
- Mengompres luka dengan es atau air panas
- Menggosok luka dengan zat kimia atau herbal
- Mengonsumsi alkohol atau kopi
- Mengejar ular untuk identifikasi
Bahaya Keterlambatan Penanganan
Jika tidak ditangani dengan cepat, gigitan ular berbisa bisa menyebabkan:
- Hematotoksik: Merusak sistem darah dan organ vital (jantung, paru, otak)
- Neurotoksik: Menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan dan henti napas
- Kardiotoksik: Menurunkan tekanan darah, menyebabkan syok, dan henti jantung
- Sindrom kompartemen: Tekanan dalam otot meningkat, bisa sebabkan kelumpuhan
- Infeksi parah: Terjadi meski gigitan berasal dari ular tidak berbisa
Pencegahan Lebih Baik dari Penanganan
Gigitan ular tidak hanya terjadi di hutan atau alam liar. Kini, banyak kasus ditemukan di area kebun, ladang, bahkan pemukiman. Untuk itu, langkah pencegahan berikut wajib diperhatikan:
- Gunakan sepatu tertutup dan celana panjang saat ke area berisiko
- Periksa sekitar rumah dari sarang ular
- Jangan bermain atau mengganggu ular liar
- Simpan nomor darurat medis di ponsel atau tempat strategis
