KENDARINEWS.COM–Kuping berdengung, atau secara medis dikenal sebagai tinnitus, adalah kondisi umum yang bisa terjadi pada siapa saja. Meski sering kali dianggap sepele dan bisa hilang sendiri, gangguan ini bisa menjadi pertanda masalah serius di telinga atau sistem tubuh lainnya, terutama jika berlangsung terus-menerus.
Dengungan di telinga bisa muncul dalam berbagai bentuk suara, mulai dari desingan, siulan, hingga suara seperti gemuruh. Volume dan frekuensinya pun bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Apa Saja Penyebab Kuping Berdengung?
Berikut beberapa penyebab paling umum yang bisa memicu kuping berdengung yang dilansir dari alodokter:
1. Paparan Suara Keras
Bising berlebihan, seperti konser musik, suara mesin, atau letusan keras, dapat merusak koklea (organ telinga dalam). Kondisi ini kerap dialami oleh pekerja konstruksi, musisi, atau pekerja bandara.
Catatan: Kerusakan akibat suara keras bisa bersifat permanen bila terjadi berulang tanpa perlindungan.
2. Penumpukan Kotoran Telinga
Kotoran telinga yang menumpuk bisa mengganggu tekanan dalam telinga dan menyebabkan sensasi berdengung. Membersihkan telinga secara rutin dengan cara yang benar, seperti menggunakan irigasi telinga, dapat membantu mencegahnya.
3. Infeksi Telinga
Infeksi pada telinga tengah (otitis media) bisa menyebabkan tekanan dalam telinga berubah. Selain berdengung, infeksi ini juga bisa menimbulkan nyeri, demam, atau gangguan pendengaran.
4. Penurunan Pendengaran karena Usia
Seiring bertambahnya usia, saraf pendengaran bisa mengalami penurunan fungsi (presbikusis). Hal ini umum terjadi pada lansia, terutama di atas 75 tahun, dan salah satu gejalanya adalah telinga berdengung.
5. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis serius juga bisa memicu tinnitus, seperti:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Gangguan jantung dan pembuluh darah
- Tumor jinak pada saraf pendengaran (neuroma akustik)
- Penyakit Meniere (gangguan pada telinga dalam)
- Cedera kepala atau leher
- Gangguan pada sendi rahang (TMJ)
Cara Mencegah Kuping Berdengung
Berikut beberapa langkah pencegahan sederhana namun efektif:
- Gunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan bising (konser, lokasi konstruksi, pabrik).
- Batasi penggunaan earphone maksimal 60% volume, dan beri jeda istirahat setiap satu jam.
- Hindari menyentuh telinga terlalu dalam, terutama dengan cotton bud.
- Jaga kesehatan pembuluh darah, karena tinnitus juga bisa berkaitan dengan gangguan sirkulasi darah.
- Rutin periksa telinga jika memiliki riwayat infeksi atau keluhan pendengaran.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kuping berdengung:
- Berlangsung lebih dari beberapa hari
- Mengganggu aktivitas dan tidur
- Disertai penurunan pendengaran, nyeri, atau pusing
Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT. Pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menemukan penyebab pasti dan menentukan pengobatan yang tepat, seperti terapi suara, obat, atau bahkan operasi jika diperlukan.(*)
