KENDARINEWS.COM–Pemerintah menyusun langkah strategis, mendukung generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), dalam memiliki hunian pertama mereka. Salah satu caranya, dengan penghapusan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta Perizinan Bangunan Gedung (PBG).
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. “Gen Z berhak merasa secure, salah satunya dengan punya hunian sendiri. Dengan dihapusnya BPHTB, biaya awal beli rumah jadi jauh lebih ringan,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Langkah ini, lanjut Tito, diambil karena pemerintah menyadari keresahan anak muda terhadap sulitnya membeli rumah akibat harga properti yang terus meningkat. Ditambah beban pajak dan biaya perizinan yang cukup tinggi.
“Dengan dihapusnya dua beban biaya terbesar tersebut, kini tidak ada lagi penghalang bagi Gen Z untuk membeli rumah pertamanya,” tegasnya.
Mantan Kapolri ini menambahkan, Gen Z bisa memulai dari rumah yang sederhana, seperti tipe studio atau dua kamar. Seiring dengan peningkatan pendapatan, mereka bisa beralih ke hunian yang lebih besar.
Yang terpenting, menurutnya, adalah membuka akses awal agar generasi muda bisa segera memulai kepemilikan rumah.
Selain menghapus BPHTB dan PBG, pemerintah juga meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit pada tahun 2025.
Program ini membuat cicilan rumah menjadi lebih ringan dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk generasi muda.
“Skema pembiayaan FLPP ini membuat cicilan rumah jadi lebih terjangkau. Sehingga, Gen Z tidak perlu khawatir terbebani secara finansial di awal,” imbuhnya.
Mendagri pun mengajak Gen Z untuk tetap optimis dan produktif dalam mengejar kepemilikan rumah.
Ia menilai, dengan berbagai kebijakan yang mempermudah dan meringankan beban, impian memiliki hunian bukan lagi hal yang mustahil.
“Harga rumah bisa makin terjangkau karena pajak dihapus dan pembiayaan dipermudah. Tinggal bagaimana Gen Z memanfaatkan peluang itu, sambil terus mengembangkan diri agar punya penghasilan yang cukup,” pungkasnya. (ant/jpc/ing)
