Gubernur Sigap Cegah Keracunan MBG, Terbitkan Surat Edaran, Berikut Isinya

KENDARINEWS.COM–Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, bergerak cepat menanggapi potensi risiko keracunan pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sebagai bentuk langkah antisipatif, gubernur menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.1/8704 Tahun 2025 tentang Langkah Pencegahan Keracunan pada Program MBG.

Surat edaran ini bertujuan, menjamin bahwa makanan bergizi yang dibagikan melalui program MBG benar-benar aman, sehat, dan bermanfaat. Terutama bagi peserta didik yang menjadi sasaran utama program.

Dalam edaran tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka menekankan lima poin penting sebagai langkah strategis. Pertama, Pengawasan ketat terhadap bahan makanan dan proses pengolahan.

Gubernur minta seluruh pihak terkait, memastikan bahan makanan yang digunakan berkualitas, higienis, serta pengolahan dilakukan sesuai standar keamanan pangan.

Kedua, Koordinasi lintas sektor. Pemerintah daerah diminta memperkuat koordinasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPOM, dan instansi lainnya untuk pengawasan menyeluruh.

Ketiga, Hotline dan layanan cepat tanggap.
Dibentuknya layanan pengaduan dan respon cepat bagi masyarakat, jika terjadi gejala keracunan atau keluhan terkait makanan program MBG.

Keempat, Edukasi dan sosialisasi. Pihak sekolah, orang tua, dan penyedia makanan akan mendapatkan sosialisasi intensif mengenai pentingnya kebersihan, keamanan pangan, dan cara penyajian makanan bergizi yang tepat.

Kelima, Evaluasi dan pelaporan berkala. Gubernur menekankan, setiap pelaksana program MBG wajib melakukan evaluasi dan pelaporan rutin guna memastikan kualitas dan keamanan tetap terjaga.

“Program MBG adalah langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan gizi peserta didik. Kita harus memastikan, makanan yang disediakan benar-benar aman dan tidak membahayakan. Dengan surat edaran ini, semua pihak diharapkan lebih sigap dan bertanggung jawab,” tegas Gubernur Andi Sumangerukka dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/9/2025).

Penerbitan surat edaran ini menunjukkan komitmen dan kepemimpinan tanggap cepat dari Gubernur Sultra, dalam menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Pemerintah Provinsi berharap seluruh kabupaten/kota dapat segera menindaklanjuti dan mengimplementasikan instruksi tersebut secara menyeluruh di wilayah masing-masing. “Saya berharap, surat edaran ini bisa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, keselamatan anak-anak adalah prioritas utama dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan usai sejumlah kasus keracunan makanan terjadi di beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Baru kembali dari kunjungan luar negeri, Presiden langsung menggelar rapat terbatas hingga malam hari. Pada Minggu siang (28/9), ia memimpin rapat koordinasi lintas kementerian di Kementerian Kesehatan.

“Keselamatan anak adalah prioritas utama. Ini bukan sekadar data, tapi soal masa depan generasi bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengaku sudah mendapat arahan dari Presiden Prabowo. Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan menutup sementara SPPG yang bermasalah. Mengevaluasi disiplin petugas, terutama juru masak. Serta memastikan kebersihan alat masak, kualitas air, dan sistem pembuangan limbah

“Kita juga akan melibatkan semua pihak, termasuk kementerian, pemda, dan lembaga terkait, untuk aktif mengawasi,” ujar Zulhas, Minggu (28/9/2025).

Ketua Umum DPP PAN ini menambahkan, semua SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

“SLHS itu wajib. Kalau tidak ada, risiko keracunan bisa terulang,” tegasnya. Pemerintah juga akan melibatkan puskesmas dan UKS di sekolah untuk rutin memantau kebersihan dan keamanan makanan di SPPG. (rml/ikp/jpc/ing)