Ingin Operasi Plastik? Waspadai 9 Efek Samping yang Bisa Terjadi

KENDARINEWS.COM–Operasi plastik kini tidak lagi dianggap tabu. Banyak orang menjalaninya untuk alasan kecantikan, rekonstruksi, atau bahkan kesehatan. Namun, di balik janji untuk memperbaiki penampilan, ada sejumlah risiko dan efek samping yang perlu diketahui sebelum mengambil keputusan besar ini.

Sama seperti prosedur medis lainnya, operasi plastik tidak sepenuhnya tanpa risiko. Bahkan, beberapa komplikasi bisa bersifat serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

9 Efek Samping Operasi Plastik yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa efek samping operasi plastik yang perlu diwaspadai yang dilansir dari hellosehat:

  1. Hasil Tidak Sesuai Harapan
    Salah satu ketakutan terbesar adalah hasil yang berbeda dari ekspektasi. Misalnya, wajah terlihat ‘asing’, bentuk tidak simetris, atau justru muncul rasa tidak puas yang memengaruhi kesehatan mental.
  2. Bekas Luka atau Keloid
    Jaringan parut bisa muncul, terutama jika kulit mengalami kerusakan serius saat prosedur. Keloid juga mungkin terjadi, meskipun tidak dapat diprediksi sepenuhnya.
  3. Kerusakan Saraf dan Mati Rasa
    Dalam beberapa kasus, saraf bisa rusak, menyebabkan kelopak mata turun (ptosis), mati rasa, atau kesulitan berekspresi. Kerusakan ini bisa bersifat sementara atau permanen.
  4. Infeksi Luka Operasi
    Walau jarang, infeksi bisa muncul jika bakteri masuk ke luka. Infeksi ringan seperti selulitis bisa ditangani, tapi infeksi serius memerlukan perawatan intensif seperti antibiotik intravena.
  5. Hematoma (Memar dan Pembengkakan Akibat Penggumpalan Darah)
    Hematoma bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan parah, bahkan mengganggu aliran darah di area yang dioperasi.
  6. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru
    Meski sangat jarang, penggumpalan darah bisa berpindah ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi fatal. Risiko meningkat pada prosedur besar seperti pengencangan perut.
  7. Seroma (Penumpukan Cairan)
    Cairan tubuh yang terjebak di bawah kulit bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Seroma terjadi pada 15–30% pasien yang menjalani operasi plastik perut.
  8. Komplikasi Anestesi
    Anestesi umum bisa memicu efek ringan seperti mual, muntah, atau kebingungan pasca operasi. Dalam kasus ekstrem, bisa terjadi stroke, serangan jantung, hingga kematian.
  9. Kematian (Risiko Terburuk tapi Langka)
    Risiko ini sangat kecil, kurang dari 1%. Namun, data menunjukkan adanya kasus kematian akibat komplikasi seperti emboli paru antara tahun 2012–2017 di Amerika Serikat.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Memutuskan Operasi Plastik?

  • Konsultasikan dengan dokter bedah plastik bersertifikat.
  • Pahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko prosedur.
  • Siapkan diri secara mental dan fisik untuk proses pemulihan.
  • Patuhi semua arahan pasca-operasi agar meminimalkan komplikasi.

Kesimpulan

Operasi plastik bisa memberikan perubahan positif bagi banyak orang. Namun, kunci utama adalah edukasi, kesiapan, dan kehati-hatian. Jangan hanya fokus pada hasil estetika tanpa memahami potensi risikonya. Pastikan keputusan Anda didasarkan pada informasi yang lengkap, bukan sekadar tren atau tekanan sosial.(*)