KENDARINEWS.COM –Sebanyak 16 tahanan terkait kerusuhan dalam gelombang demonstrasi di Jakarta pada akhir Agustus lalu melakukan aksi mogok makan di Rutan Polda Metro Jaya. Salah satunya adalah Syahdan Husein, admin akun media sosial Gejayan Memanggil.
Menurut keterangan kakaknya, Sizigia Pikhansa, aksi itu sudah dimulai sejak 11 September 2025.
“Sejak 11 September, Syahdan sudah mogok makan. Berarti, per hari ini, sudah seminggu. Ini sebagai bentuk protesnya dia atas penangkapan-penangkapan seluruh aktivis. Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ujar Sizigia di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9) dikutip dari cnn indonesia.
Aksi mogok makan Syahdan diikuti 15 tahanan lain. Selain itu, mereka juga menulis surat terbuka yang ditujukan kepada rakyat Indonesia, Presiden Prabowo Subianto, dan DPR.
Surat tersebut berisi protes atas penahanan para aktivis serta permintaan agar Presiden turun langsung dan membebaskan mereka.
“Kawan kami sedang mogok makan hari ke-6, dan kami pada tanggal 16 September 2025 akan mengikuti mogok makan. Dengan harapan Bapak Presiden terhormat mau ke lapas tahanan dan segera membebaskan kami semua,” tulis mereka dalam surat yang juga diunggah akun Instagram @bangsamahardika.
Hingga berita ini diturunkan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi belum memberikan tanggapan terkait aksi mogok makan tersebut.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan pada demonstrasi akhir Agustus. Mereka antara lain Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, staf Lokataru Muzaffar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan Figha Lesmana.
Pada Selasa (9/9), Menko Polhukham Yusril Ihza Mahendra sempat bertemu salah satu tersangka, Delpedro, yang bersikeras dirinya tidak bersalah dalam kasus penghasutan tersebut.(*)
