Wujudkan Pendidikan Berdampak, FISIP UHO Bekali Pemuda Duduria Konsel Dengan Skill Digital

KENDARINEWS.COM— Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) membuktikan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) Berdampak di Desa Duduria, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), puluhan pemuda desa kini siap “bertempur” di era digital.

Mengusung tema “Pemberdayaan Komunitas Pemuda Desa Melalui Pelatihan dan Pendidikan Teknologi Digital”, kegiatan yang diinisiasi mahasiswa PKL FISIP UHO ini menyasar 52 pemuda desa sebagai peserta utama. Tujuannya jelas: meningkatkan literasi dan keterampilan digital agar pemuda desa mampu bersaing dan berdaya di era modern.

Dekan FISIP UHO, Prof. Dr. H. Eka Suaib, M.Si., secara resmi membuka acara yang dihadiri pula oleh Kepala Desa Duduria, Maemuna, jajaran perangkat desa, tokoh masyarakat, serta para peserta pelatihan.

“Teknologi digital hanyalah alat. Apakah ia membawa manfaat atau mudarat, semuanya bergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Karena itu, pelatihan ini sangat penting agar generasi muda dapat memanfaatkannya secara bijak dan produktif,” ujar Prof. Eka Suaib, Minggu (14/9/2025).

FISIP UHO menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tak hanya fokus pada teori, tetapi juga praktik dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. “Ini bukan sekadar PKL biasa, melainkan bagian dari misi besar kami dalam mendekatkan kampus dengan desa, teori dengan praktik, serta ilmu dengan pengabdian. Mahasiswa kita tidak hanya belajar, tapi juga memberi dampak,” tegas Prof. Eka Suaib.

Ketua tim pelaksana PKL, Dr. Hj. Dewi Anggraini, S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang berdasarkan survei kebutuhan di kalangan remaja Desa Duduria. Hasilnya menunjukkan potensi besar dalam ekonomi kreatif, namun minim literasi digital.

Lima materi pelatihan utama yang diberikan meliputi:

1. Membuat konten media sosial untuk pemasaran.
2. Desain poster dan stiker untuk produk.
3. Menyusun presentasi yang menarik.
4. Keamanan digital dan penipuan online.
5. Pemasaran digital.

“Harapannya, pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan peserta, tetapi juga membuka peluang usaha mandiri, khususnya dalam konteks ekonomi digital desa,” ungkap Dewi Anggraini.

Para pemateri merupakan mahasiswa FISIP UHO dari berbagai program studi, yang telah dibekali intensif oleh dosen pembimbing lapangan.

Model PKL Berdampak ini mengusung pendekatan baru dalam pendidikan tinggi, menggabungkan pengalaman akademik mahasiswa dengan pengabdian nyata kepada masyarakat.

Kepala Desa Duduria, Maemuna, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi generasi muda desa dalam menghadapi tantangan era digital,” imbuhnya. (ris/ing)