Waspada! Ini 6 Penyebab Haus Terus-Menerus yang Tak Boleh Diabaikan

KENDARINEWS.COM–Merasa haus adalah hal yang normal, terutama setelah beraktivitas atau saat cuaca panas. Namun, jika Anda terus-menerus merasa haus meski sudah cukup minum, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal akan adanya gangguan kesehatan.

Berikut ini beberapa penyebab haus terus-menerus yang dilansir dari hellosehat dan perlu Anda ketahui, mulai dari kondisi ringan hingga indikasi penyakit serius:

1. Diabetes Mellitus: Haus dan Lapar yang Tak Kunjung Reda

Haus berlebihan (polidipsia) adalah salah satu gejala klasik dari diabetes mellitus. Selain merasa haus, penderita diabetes juga sering merasa lapar terus-menerus, mudah lelah, dan buang air kecil secara berlebihan (poliuria).

Hal ini terjadi karena kadar gula darah tinggi menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui urin, dan sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari glukosa yang seharusnya diserap.

2. Diabetes Insipidus: Haus Tanpa Rasa Lapar

Berbeda dari diabetes mellitus, penderita diabetes insipidus tidak mengalami rasa lapar berlebihan. Namun, mereka tetap merasakan haus yang ekstrem akibat gangguan pada hormon antidiuretik yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Akibatnya, penderita akan terus minum dalam jumlah besar, namun tetap merasa dehidrasi karena tubuh tidak mampu menahan air.

3. Menstruasi: Fluktuasi Hormon Pengaruhi Rasa Haus

Bagi wanita, rasa haus berlebih bisa menjadi hal normal saat sedang haid. Hormon estrogen dan progesteron yang berfluktuasi selama siklus menstruasi memengaruhi volume cairan tubuh, sehingga tubuh merasa membutuhkan lebih banyak air.

Meski biasanya tidak berbahaya, kondisi ini tetap bisa memicu ketidaknyamanan jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup.

4. Mulut Kering Akibat Obat atau Cuaca Panas

Mulut yang kering (xerostomia) adalah penyebab umum lainnya dari rasa haus yang berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh:

  • Cuaca panas
  • Obat-obatan seperti antihistamin (Claritin, Benadryl)
  • Gangguan produksi air liur

Kondisi ini juga bisa menyebabkan bau mulut, kesulitan menelan, dan perubahan tekstur air liur menjadi lebih kental.

5. Anemia: Kekurangan Sel Darah Bisa Picu Haus

Jika Anda mengalami anemia (kekurangan sel darah merah), tubuh mungkin merespons dengan rasa haus sebagai cara untuk mengkompensasi volume darah yang rendah.

Selain itu, anemia juga sering dikaitkan dengan gangguan tiroid, yang turut memperparah rasa haus. Jika Anda juga merasa lemas, pucat, atau jantung berdebar, segera konsultasi ke dokter.

6. Stres dan Tekanan Darah Rendah: Kombinasi Bahaya

Stres berkepanjangan dan tekanan darah rendah dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi ringan. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan memberi sinyal berupa haus ekstrem, pusing, dan kelelahan.

Dalam kondisi stres kronis, kelenjar adrenal yang mengatur keseimbangan cairan bisa terganggu, sehingga menyebabkan tekanan darah anjlok dan rasa haus meningkat.

Kapan Harus Waspada dan Periksa ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala berikut secara terus-menerus:

  • Haus ekstrem meski sudah banyak minum
  • Sering buang air kecil (bahkan tiap 1 jam)
  • Tubuh terasa sangat lelah atau lemas
  • Penglihatan kabur
  • Tenggorokan dan kulit terasa sangat kering
  • Rasa lapar berlebihan

Meski minum air lebih dari 2 liter per hari masih tergolong normal, jika kebutuhan ini meningkat drastis tanpa alasan jelas, bisa jadi tubuh Anda sedang mengalami gangguan medis tertentu yang perlu penanganan lebih lanjut.(*)