KENDARINEWS.COM –Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk melindungi anak usia sekolah dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Program ini menyasar siswa kelas 1, 2, dan 5 Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pada Agustus lalu, siswa kelas 1 telah mendapatkan imunisasi campak-rubella, sementara siswi kelas 5 menerima vaksin HPV. Selanjutnya pada November mendatang, siswa kelas 1 dijadwalkan menerima vaksin DT, sedangkan siswa kelas 2 dan 5 mendapatkan vaksin Td.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, program ini sangat penting mengingat risiko serius dari penyakit menular seperti campak, difteri, tetanus, hingga HPV yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
“Campak dapat menimbulkan komplikasi berat seperti radang paru, diare, hingga radang otak. Difteri bisa menutup jalan napas, tetanus menyerang saraf hingga menyebabkan kejang parah, sedangkan HPV berpotensi menyebabkan kanker leher rahim yang banyak mengancam perempuan di Indonesia,” ujarnya, Rabu (10/9) dikutip dari cnn indonesia.
Dalam tiga tahun terakhir, cakupan imunisasi BIAS di DKI Jakarta sempat mengalami fluktuasi. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab turunnya capaian, terutama untuk vaksin campak-rubella dan difteri. Meski begitu, tren perbaikan terus terlihat dari tahun ke tahun.
Pelaksanaan BIAS dilakukan melalui kerja sama lintas sektor. Tenaga kesehatan dari Puskesmas diterjunkan langsung ke sekolah dengan dukungan guru, komite sekolah, serta orang tua murid. Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama juga memastikan imunisasi dapat menjangkau sekolah formal maupun anak-anak di luar sekolah.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan cakupan imunisasi kembali di atas 95 persen pada 2025. Dengan capaian tersebut, diharapkan terbentuk herd immunity yang dapat melindungi anak-anak dari ancaman penyakit menular maupun kanker leher rahim di masa depan.(*)
