KENDARINEWS.COM–Universitas Halu Oleo (UHO) menjadwalkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Pemkes) bagi calon mahasiswa baru (Camaba) selama tiga hari terhitung sejak 28 hingga 30 Juli 2025. Hingga saat ini, kegiatan Pemkes tersebut berjalan dengan lancar. Dimana hari kedua ini (29/7/2025) diikuti 4 Fakultas yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Peternakan (FPt).
Ketua Panitia Pemkes UHO, dr. Jamaluddin, M.Kes , Sp.JP mengatakan bahwa pelaksanaan Pemkes ini dibagi dalam tiga hari. Pada hari pertama (28/7), sudah lebih dari seribu mahasiswa yang diperiksa. Hari kedua (29/7), juga lebih dari seribu, dan besok, hari ketiga (30/7), kami perkirakan jumlahnya tetap di atas seribu orang,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik FK UHO itu menjelaskan bahwa, pelaksanaan hari pertama dan hari kedua berjalan dengan lancar tanpa kendala. “Alhamdulillah, pelaksanaannya berjalan lancar. Semua data mahasiswa yang mengikuti Pemkes berasal dari Rektorat. Kami di sini hanya melaksanakan sesuai data yang diberikan. Jika ada mahasiswa yang datang namun namanya tidak terdata, kami arahkan kembali ke Rektorat untuk menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa, pemeriksaan kesehatan mencakup pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki Selain itu, terdapat juga pemeriksaan kesehatan jiwa (khusus untuk program studi seperti Kedokteran dan Farmasi) serta tes urin untuk mendeteksi penggunaan narkoba.
“Pemeriksaan kesehatan jiwa dijadwalkan khusus hari Kamis, karena itu dilakukan oleh tenaga profesional dari pihak yang berwenang. Untuk tes narkoba dilakukan dengan pemeriksaan urin,” ucapnya.
Ia menerangkan bahwa, temuan yang paling sering terjadi adalah gangguan penglihatan, terutama buta warna dan ketajaman visual yang rendah.
“Yang paling banyak itu biasanya di mata. Ada yang buta warna, ada juga yang kabur penglihatannya. Untuk program studi seperti Kedokteran, Farmasi, dan Teknik, mahasiswa yang buta warna umumnya langsung dinyatakan tidak memenuhi syarat karena bidang ini membutuhkan kemampuan melihat warna secara akurat,” terangnya.
Untuk program studi lain kata dia, seperti FKIP atau Pertanian, toleransinya bisa lebih fleksibel tergantung kebutuhan profesi ke depan.
“Kalau di Teknik, mahasiswa buta warna akan kesulitan saat menggambar atau membaca warna kabel, sehingga bisa sangat berpengaruh. Sedangkan di program studi lain, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan lapangan,” katanya.
ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh calon mahasiswa baru yang akan mengikuti pemeriksaan kesehatan. “Jaga kondisi tubuh agar tetap fit menjelang dan selama pemeriksaan. Ini penting agar hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan sebenarnya. Pemeriksaan ini bukan untuk menggugurkan, tapi untuk memastikan mahasiswa benar-benar siap secara fisik dan mental menjalani pendidikan,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, bagi Camaba yang belum sempat mengikuti pemeriksaan di jadwal yang ditentukan, panitia memberikan kemudahan.
“Ada juga 102 mahasiswa dari jalur SNBP yang belum sempat ikut Pemkes sebelumnya. Kami masukkan di jadwal sekarang. Nanti untuk jalur mandiri juga begitu. Bahkan kalau hanya tersisa 2 orang yang belum ikut Pemkes, tetap akan kami layani. Asalkan ada konfirmasi dari pihak universitas bahwa yang bersangkutan memang sudah terdaftar dan diperbolehkan mengikuti Pemkes,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa, pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk kebaikan semua pihak, khususnya agar tidak ada masalah kesehatan yang muncul di kemudian hari. “Kadang ada juga mahasiswa yang waktu Pemkes hasilnya baik, tapi setelah beberapa bulan kuliah muncul gangguan psikologis. Karena itu, kita tetap harus waspada sejak awal,” tutupnya.
