KENDARINEWS.COM—Guru memiliki peran penting dalam membangun fondasi pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa. Sayangnya peran vital itu tak sebanding dengan nilai kesejahteraan yang didapatkan. Seperti guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di Mubar yang gajinya masih sangat rendah. Untuk itu Bupati Mubar, La Ode Darwin berkomitmen akan memperjuangkan kesejahteraan mereka.
“Saya mendapat informasi ada guru PAUD atau TK yang digaji 500 ribu, 300 ribu, 200 ribu bahkan tidak digaji sama sekali dalam sebulan. Untuk itu nantin akan saya bicarakan bersama para kepala desa agar ada keseragaman besaran gaji para guru TK,” kata La Ode Darwin dalam sambutannya menghadiri kegiatan peringatan hari ulang tahun ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) – PGRI Muna Barat Rabu (18/6).
Lanjutnya, Pemkab Mubar berkeinginan untuk memberikan perhatian kepada para guru PAUD dan TK. Hanya saja hal itu belum dilakukan karena belum memiliki dasar yang kuat untuk menjalankan kebijakan tersebut. “Nah ini menjadi tugas Dinas Pendidikan untuk mengkosultasikannya ke Kementrian Pendidikan. Apakah bisa kita memberikan perhatian dari Pemda. Karena Saya khawatirkan kita alokasikan (anggaran untuk gaji,red) dari Pemda dianggap salah. Makanya coba dikonsultasikan konsepnya bagaimana. Sehingga guru TK dan PAUD bisa medapatkan perhatian baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ucapnya.
Selain soal gaji, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mubar juga diminta untuk memperjuangkan nasib guru PAUD dan TK yang belum terangkat sebagai ASN. Pasalnya masih banyak yang berstatus tenaga honorer. “Guru-guru PAUD yang sudah tua, masih banyak yang belum PNS. Jangan sampai hingga pensiun nanti mereka tidak juga terangkat menjadi PNS,” ungkap La Ode Darwin.
“Ini juga menjadi tugas Dinas Pendidikan untuk memperjuangkan nasib para guru PAUD dan TK yang belum mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Saya atas nama pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh kepada Diknas untuk memperjuangkan semua itu apapun konsepnya,” sambung orang nomor satu di Mubar itu.
Sementara itu Ketua IGTKI Mubar, Roslani mengatakan bahwa jumlah sekolah PAUD dan TK di Mubar sekira 131. Dari jumlah sekolah itu hanya ada empat sekolah yang negeri. Kemudian seluruh sekolah tersebut diisi oleh 191 guru yang terbagi atas 31 guru PNS, 17 guru P3K dan 143 guru honorer. “Kami berharap agar guru-guru non ASN bisa diperjuangkan diangkat menjadi ASN. Kemudian bisa diperjuangkan tambahan sekolah TK negeri dan juga pemerataan kesejahteraan (gaji) antara guru sekolah negeri dan guru sekolah swasta,” pungkasnya. (ahi)
