Makna dan Filosofi Hari Siwaratri Selasa 9 Januari 2024

KENDARINEWS.COM — Selasa hari ini (9/1) berdasarkan kalender Bali masuk Anggara Kasih Kulantir. Hari ini bertepatan dengan Kajeng Kliwon yang bersamaan dengan Siwaratri. Hari suci Siwaratri jatuh setiap setahun sekali berdasar kalender Isaka, yakni pada purwaning tilem atau panglong ping 14 sasih kepitu yang jatuh pada bulan ketujuh perhitungan Bali sebelum bulan mati.

Dilansir dari laman Disbud Buleleng, Siwaratri memiliki makna khusus bagi umat Hindu. Pasalnya, hari ini Hyang Siwa sedang beryoga, sehingga menjadi hari baik bagi umat Hindu melakukan brata semadi berikut kegiatan penyucian dan perenungan diri. Siwaratri terdiri dari dua kata, yaitu Siwa dan Ratri. Ratri sama dengan malam yang dapat diartikan sebagai kegelapan.

Jadi, Siwaratri dapat diartikan sebagai malam pemerilina atau peleburan dalam diri dan hati untuk menuju jalan yang lebih terang. Iya, Siwaratri adalah malam perenungan suci, mengevaluasi dan instropeksi diri atas perbuatan dosa-dosa yang dilakukan selama ini. Malam ini menjadi momen yang tepat untuk memohon kepada Sang Hyang Siwa agar diberi tuntunan, keluar dari perbuatan dosa. Malam ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pendekatan spiritual kepada Siwa untuk menyatukan atman dengan paramatman.

Namun, ada juga yang memaknai Siwaratri sebagai malam peleburan dosa. Pemaknaan ini tidak lepas dari kisah Lubdaka yang ditulis Empu Tanakung yang mengisahkan kehidupan seorang pemburu binatang yang memiliki banyak dosa karena membunuh hewan tak bersalah. Selama melakukan brata Siwaratri, umat Hindu diminta melakukan tiga macam pantangan, yakni monabrata (tak berbicara), upawasa (tak makan dan minum) dan jagra (tidak tidur).

Untuk melakukan pantangan tersebut ada tiga tingkatan yang bisa dilakukan sesuai kemampuan berdasar dharmaning kawikon. Untuk walaka, didahului dengan melaksanakan sucilaksana alias mapaheningan. Upacara dilakukan pada hari menjelang malam pada panglong ping 14 sasih kapitu. Rangkaian upacara Siwaratri ditutup dengan melaksanakan dana punia. (lia/JPNN/kn)