KENDARINEWS.COM—Dengan komposisi 24 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang telah didaftarkan ke KPU Provinsi, Partai Golongan Karya (Golkar) optimistis mendulang 10 kursi DPRD Sultra.
Sekretaris DPD I Golkar Sultra Muhammad Basri mengatakan, kader-kader yang didaftarkan sebagai bacaleg DPRD Provinsi Sultra merupakan figur yang sangat kuat, memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat. Atas dasar itu, kata dia, target 10 kursi optimistis tercapai.
“Prediksi meraih 10 kursi tidak disasar begitu saja, karena pada Pemilu 2019 lalu jika bukan karena Pemungutan Suara Ulang (PSU), maka Golkar bisa capai target 10 kursi. Namun karena PSU, Golkar kehilangan 3 kursi. Sehingga hanya 7 kursi,” kata Muhammad Basri, Minggu (2/7).
Muhammad Basri menuturkan, Pemilu 2019, Golkar kalah 1 kursi dari PAN. Namun untuk perolehan suara pihaknya menang dengan 213 ribu lebih. Sementara PAN hanya 178 ribu suara. Tetapi karena PAN meraih 8 kursi, sehingga berhak menempati pimpinan DPRD Sultra.
“Pengalaman Pemilu 2019 menjadi amunisi atau pelecut semangat sekaligus pembelajaran politik untuk bekerja lebih baik. Sehingga di Pemilu 2024, kami bisa meraih 10 kursi,” bebernya.
Dari 6 Dapil yang tersebar di Sultra, Golkar menempatkan “jagoannya” yang berpengalaman dalam pertarungan politik. Selain baru didaftarkan sebagai bacaleg level Provinsi, namun ada beberapa yang notabene incumbent.
Muhammad Basri merincikan, di Dapil 1 Kota Kendari rata-rata semua bacaleg potensial yang didorong tampil bertarung, seperti Aksan Jaya Putra yang intens bekerja untuk rakyat.
“Dapil 1 Kendari kami optimistis minimal 1 kursi,” ujarnya.
Kemudian dapil 2 yakni Konawe Selatan-Bombana ada 2 incumbent yang bertarung yaitu Hajar Nurlina Surunuddin dan Rahman Rahim. Tetapi ada bacaleg baru yang juga potensial seperti Arsalim mantan Wakil Bupati Konawe Selatan dan figur lainnya.
“Kami menargetkan 3 kursi di dapil Konsel-Bombana,” imbuhnya.
Sementara di Dapil 3 yakni Muna Barat, Muna, dan Buton Utara, ada incumbent yakni Siti Nurlela. Juga ada kader potensial yang juga bertarung seperti Abu Hasan mantan Bupati Butur, Uking Djasa selaku Ketua DPD II Golkar Mubar yang juga saat ini Wakil Ketua DPRD Mubar.
“Kalau total kader yang bertarung di Dapil 3 sebanyak 6 kursi. Jadi kami target di Mubar minimal 2 kursi jika benar-benar mereka bekerja all out pasti tercapai,” terang Basri.
Kemudian Dapil 4 dengan kuota 10 kursi, Golkar menargetkan minimal 2 kursi. Dapil 4 yakni Wakatobi, Buton, BauBau, Buton Selatan, dan Buton Tengah. Golkar terdapat 1 incumbent yakni Ahmad Ashar yang merupakan anak dari mantan Bupati Wakatobi Arhawi saat Pemilu 2019 memperoleh suara kurang lebih 20 ribuan. Kemudian ada Prof. Salidi Sela mantan Dekan FKIP Universitas Halu Oleo dan lain-lain.
“Dapil 4 kami optimis bisa meraih minimal 2 kursi,” optimisnya.
Selanjutnya Dapil 5 yaitu Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur dengan kuota 9 kursi yakni Kolaka, Kolaka. 1 incumbent Golkar atas nama Farhana Mallawangan. Juga disiapkan kader potensial lainnya seperti Surya Adelina Hutapea yang merupakan istri mantan Bupati Bupati Koltim Tony Herbiansyah. Kemudian Dapil 6 yakni Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Kepulauan. Ada Herry Asiku selaku Ketua DPD I Golkar Sultra, Anwar Bey mantan dosen UHO. Dengan 6 kursi yang tersedia, Golkar menargetkan kampiun 2 kursi.
“Dengan target 10 kursi bertujuan bisa menduduki pimpinan DPRD Sultra. Kemudian bisa mengusung mandiri untuk di Pemilihan Gubernur Sultra yang akan digelar November 2024. Jika tercapai 10 kursi, tanpa koalisi maka bisa mengusung calon Gubernur,” ujarnya.
Muhammad Basri menjelaskan, pada Pemilihan Gubernur 2024, Golkar telah mengusung satu figur yakni Ir. Ridwan Bae. Kesepakatan mendorong Ridwan Bae maju di Pilgub karena didasari beberapa faktor. Diantaranya, Ridwan Bae merupakan tokoh Sultra yang telah memiliki segudang pengalaman politik baik tingkat lokal maupun nasional.
“Kesepakatan mengusung Ir. Ridwan Bae merupakan hasil Musda Golkar. Karena saat ini siapa yang tidak kenal Ridwan Bae dan juga kinerjanya sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI sangat jelas untuk masyarakat Sultra,” tandasnya. (Kn)
