Wujudkan Mahasiswa FITK Berwawasan Lingkungan

KENDARINEWS.COM — Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo (FITK UHO) terus mendorong pengetahuan terhadap mahasiswa yang konsentrasi pendidikannya di sektor lingkungan dengan menghadirkan para pakar lingkungan. Sehingga pengetahuan mahasiswa terkait tambang yang hijau dapat ditingkatkan.

Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK UHO, Deniyatno, S.Si., M.T. mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait pengelolaan lingkungan di area pertambangan. Olehnya itu, pihaknya selalu menghadirkan para pakar dan pelaku tambang seperti Perusahaan Anggota Harita Nickel, PT Gema Kreasi Perdana (GKP). “Untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa, kami telah melakukan kerja sama dengan PT GKP. Tentu saja kami berharap kerja sama positif ini dapat berjalan secara berkelanjutan, dengan program-program menarik lainnya, seperti praktisi mengajar. Pemahaman mahasiswa dan dosen pun semakin bertambah dan komprehensif,” ujarnya.

Selanjutnya, Deniyatno mengungkapkan bahwa kegiatan seperti workshop atau kuliah tamu dinilai sangat positif dan bermanfaat untuk memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa yang kosentrasinya di sektor lingkungan. “Dengan workshop atau kuliah tamu mahasiswa memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para pelaku tambang,” ungkapnya.

Selain itu, melalui workshop atau kuliah umum, mahasiswa juga akan lebih memahami alur proses pengelolaan lingkungan pertambangan, mulai dari pengelolaan Air limbah Tambang, Reklamasi, Revegetasi, Nursery, Forestry, Hidrologi, Biodiversity, Udara, Limbah B3 dan Compliance. “Yang terakhir terkait kewajiban pelaporan dari seluruh aktivitas kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di pertambangan,” imbuhnya.

Dengan melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan terkait keilmuannya, tentu saja mahasiswa semakin memahami pengelolaan lingkungan di wilayah pertambangan. Serta dapat menciptakan pertambangan yang hijau dengan pengolahan limbah yang baik dan bersih. Mahasiswa juga diberikan pemahaman lebih tentang sejauh mana perusahaan berkomitmen untuk menjalankan program tersebut dan bisa membantu menjawab kepada lapisan masyarakat yang masih kurang yakin dengan adanya kegiatan penambangan yang berwawasan lingkungan.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, akan memberikan wawasan jika pengelolaan lingkungan di area pertambangan dilakukan sesuai dengan aturan atau regulasi pemerintah, maka semua aspek akan berjalan selaras. Sehingga ke depannya kita harapkan pengetahuan yang didapatkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa, utamanya saat mereka sudah menapaki karir di industri pertambangan,” pungkas Deniyatno. (win/b)