
Melibatkan Tujuh PTKIN
KENDARINEWS.COM– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kolaborasi Nusantara bertajuk penguatan moderasi beragama merajut multikulturalisme di Indonesia. Kegiatan yang dihelat secara langsung ini, melibatkan tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) di Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemberangkatan peserta KKN dilaksanakan tanggal 30 Juni lalu ini, diikuti 80 mahasiswa yang terdiri dari 18 orang dari UIN Sunan Ampel Surabaya, 5 orang lainnya dari UIN Mataram, 2 orang dari UIN Banjarmasin, 2 orang dari UIN Samarinda, 9 orang dari IAIN Kediri, 2 orang dari IAIN Ponorogo dan 1 orang dari IAIN Kudus dan 41 orang berasal dari IAIN Kendari.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd., sangat menyambut baik penunjukan IAIN Kendari sebagai tuan rumah. Dirinya berharap agar kegiatan KKN Nusantara memberi kontribusi yang positif dalam mewujudkan moderasi beragama di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Sebagai perguruan tinggi yang berbasis Islam, kita harus mampu menjadi garda terdepan mewujudkan sikap moderasi beragama dalam mengahadapi kondisi masyarakat Indonesia yang multikultural. Semoga para peserta mampu menjadi duta moderasi beragama di tengah masyarakat terkhusus pada masyarakat Sulawesi Tenggara yang menjadi tempat pelaksanaan KKN Nusantara tahun ini,” ungkap Faizah Binti Awad, kemarin.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Kendari, Dr. Abdul Kadir, M.Pd., mengatakan, IAIN Kendari terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan KKN Kolaborasi Nusantara, atas kesepakatan dari seluruh PTKIN di Indonesia saat rapat evaluasi pelaksanaan KKN Nusantara yang digelar di kota Bandung, Februari 2021 lalu.
“Alhamdulillah KKN Kolaborasi Nusantara bisa terlaksana di tengah situasi pandemi Covid-19 sehingga tentu kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semula terdapat lebih 20 perguruan tinggi yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini, namun sebagian besar membatalkan keikutsertaannya karena mempertimbangkan kasus Covid yang cenderung naik,” paparnya.
Lanjut Kadir, pelaksanaan KKN Kolaborasi Nusantara, telah mendapat dukungan dari Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, yang menjadi lokasi KKN, dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Dinas Perhubungan kota Kendari.” Dukungan tersebut berupa bantuan moril dan materil dalam rangka memperlancar berbagai aktivitas mahasiswa yang akan dilakukan selama masa KKN,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelum diberangkatkan menuju lokasi KKN, para mahasiswa dari berbagai kampus tersebut mengikuti pembekalan, di Auditorium IAIN Kendari, 28-30 Juli 2021. “Pastinya harus ada informasi awal. Sebagai bekal pengetahuan mereka menganai lokasi, situasi penduduk, serta program yang akan dikerjakan akan berfokus pada masalah apa. Itu harus diinformasikan kepada para peserta, sehingga pada saat pertama tiba di lokasi mereka langsung tahu apa yang akan dikerjakan,” jelasnya.
Sebagai informasi, ada delapan desa yang akan dijadikan tempat KKN, yakni Desa Cialam Jaya dan Desa Wonua (Kecamatan Konda), Desa Sindang Kasih (Kecamatan Ranomeeto Barat), desa Morini Jaya (Kecamatan Landono), Desa Mulya Sari dan Desa Mowila (Kecamatan Mowila), Desa Lelekaa (Kecamatan Wolasi) dan Desa Lapoa (Kecamatan Tinanggea). Dimana pelaksanaan KKN, akan berlangsung selama 45 hari, dimulai dari tanggal 1 Juli sampai 14 Agustus. (Ilw/b)