Pulang dari Luar Negeri, Pekerja Migran Indonesia yang Terpapar Covid-19 Bertambah Jadi 34 Orang

KENDARINEWS.COM – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang positif Covid-19 setelah pulang dari luar negeri kembali mengalami penambahan.

Per Selasa (4/5) total ada sebanyak 34 orang. Penambahan sebanyak 26 orang itu berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Brunei Darussalam. Rinciannya 17 laki-laki dan 17 perempuan.

“Yang masuk seminggu terakhir masih dari Asia Tenggara, sedangkan dari Timur Tengah diperkirakan masuk seminggu ke depan,” ujar Ketua Pelaksanan Relawan PPKPC-RSLI, Radian Jadid.

Puluhan pekerja migran yang positif itu separuhnya berasal dari Madura, sisanya dari Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo dan satu orang dari Kendal, Jawa Tengah.

“Mereka akan diberikan pelayanan khusus, akan dimonitoring kondisinya mulai masuk RSLI, selama perawatan hingga kepulangan nantinya,” kata dia.

Di sisi lain, Kepala RSLI Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menyebut pihaknya memberikan perhatian khusus bagi para pekerja migran, karena mereka berpotensi terjangkit dan menjadi perantara varian virus corona baru.

“Adanya vaksinasi lebih dari 100 juta warga India telah menjadikan mereka euforia sehingga melupakan protokol kesehatan yang ada,” tutur dia.

Menurut Nalendra angka itu dibandingkan dengan 1,3 miliar jumlah penduduk India masih jauh dari syarat herd immunity yang mengharuskan 70 persen dari populasi.

Untuk itu, dia berpesan supaya vaksinasi tidak dijadikan sandaran dan alasan untuk abai terhadap protokol kesehatan, apalagi di Malaysia sudah ada indikasi mengarah ke sana.

“Beberapa rumah sakit Covid-19 di sebagian kota di Malaysia sudah mulai penuh,” beber dia.Melihat hal itu, pasien yang berasal dari Malaysia mendapat perhatian khusus. Data Satgas PMI Jatim 28 April-4 Mei sudah masuk 4.177 PMI, sebanyak 2.298 dari Malaysia.

Selebihnya berasal dari Singapura, Hongkong, dan Brunei Darussalam.

“Pasien dari PMI akan mendapatkan perhatian khusus, skrining dan pengambilan sampel ulang untuk dianalisis dikirim ke Balitkbangkes Jakarta Pusat,” pungkas Nalendra. (jpnn/KN)

Tinggalkan Balasan