Kadin Ingin Anggaran PEN Bangkitkan Kembali UMKM di Sultra

KENDARINEWS.COM — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta pemerintah membantu pemulihan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum bankable atau tak mendapatkan kredit dari perbankan karena tidak memiliki agunan. 

Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Tenggara, Jaffray Bittikaka, menuturkan
saat ini yang bisa mengakses bantuan subsidi kredit 6% per tahun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca Covid-19 yang sudah bankable hanya sekitar 20% dari total UMKM yang negara miliki. “Sementara sisanya sebesar 80% itu belum bisa mengakses. Ini harus dipikirkan karena sebenarnya mereka ini kebanyakan UMKM memiliki prospek dan kinerja bagus,” katanya.

Menurutnya, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara sudah mengusulkan sekitar 33 ribu pelaku UMKM mendapatkan bantuan langsung tunai senilai Rp 2,4 juta. Nah, pemerintah harus berani mengambil langkah cepat, membuat terobosan bagaimana UMKM yang belum bankable tercover sehingga bisa diselamatkan. “Sesungguhnya bisnis mereka memiliki prospek bagus, feasible, peoduktif dan kualitasnya tetapi belum bankable,” sambungnya.

Ketua DPD Perindo Sultra memgungkapkan, perlu adanya penyempurnaan sistem agar tidak kaku dalam mempercepat penyaluran stimulus. “Kalau kaku penyerapannya jadi sangat rendah, tentunya tetap menjunjung asas keterbukaan. Harapan kita semester pertama 2021 UMKM di Sultra sudah bisa kembali normal menggerakkan perputaran ekonomi,” terangnya.

Seperti diketahui, realisasi anggaran PEN per 17 September 2020 sebesar Rp254,4 triliun atau 36,6 persen terhadap pagu yang sebesar Rp695,2 Triliun. Jika dilihat per kelompok program, realisasinya, Kesehatan (Rp18,45 triliun atau 33,4 persen), Perlindungan Sosial (Rp134,4 triliun atau 57,49 persen), Sektoral K/L atau Pemda (Rp20,53 triliun atau 49,26 persen). Lalu, insentif Usaha (Rp22,23 triliun atau 18,43 persen), dan Dukungan UMKM (Rp58,74 triliun atau 41,34 persen). (KN)

Tinggalkan Balasan