Industri Logam Penyumbang Terbesar

KENDARINEWS.COM — Pandemi corona yang melanda Sultra tak menjadi penghalang bagi para investor. Faktanya, realiasi investasi triwulan pertama cukup fantastis. Hingga akhir Maret 2021, nilainya investasi mencapai Rp 8,54 triliun atau 39,5 persen dari target sebesar Rp 21,69 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMD-PTSP) Sultra, Parinringi mengatakan prospek investasi di sektor real cukup memuaskan. Berdasarkan laporan triwulan pertama, angkanya sebesar Rp 8,54 triliun. Ini menandakan iklim investasi Sultra kondusif.

Investasi yang masuk kata dia, berasal dari 204 proyek Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Rinciannya, PMA sebanyak 42 proyek dan PMDN 162 proyek. Investasi ini bergerak di sektor industri, pertambangan, perkebunan, perumahan, perikanan dan pertanian.

“Kalau smelter nikel, ada 14 titik yang tersebar di Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut) dan Kolaka. Khusus industri makanan yakni PT MBG Susan Indonesia di Konut,” bebernya kemarin.

Sektor penyumbang investasi terbesar di Sultra kata mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra ini, masih sama dengan tahun 2020 yakni sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan peralatan masih mendominasi sebesar 90,64 persen.

“Yang membuat investasi terbesar di Sultra dengan keberadaan PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan OSS. Tahun 2021 ini kita berharap akan muncul industri-industri lain. Saat ini, sudah ada beberapa investasi yang sementara kita urus. Semoga saja dalam waktu singkat itu bisa terealisasi,” jelasnya.

Sektor pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan kata dia, sebesar 5,15 persen. Sektor pariwisata dan perhotelan 0,06 persen. Sektor jasa lainnya sebesar 0,2 persen. Selanjutnya, sektor (tersier) transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar 2,99 persen. Sektor industri makanan sebesar 0,18 persen. Sektor perdagangan dan reparasi sebesar 0,2 persen.

“Selanjutnya sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar, 0,65 persen. Sektor listrik, gas dan air sebesar 0,04 persen dan sektor konstruksi sebesar 0,01 persen,” jelasnya.

Ia optimis target investasi tahun 2021 tercapai. Selain capaian investasi triwulan pertama yang signifikan, ada beberapa investor yang akan berinvestasi di Sultra. Apalagi harga nikel di pasaran cukup menjanjikan. “Banyak investor yang berminat membangun industri. Sejumlah perusahaan yang sempat tidak beraktifitas akibat pandemi kini beraktifitas kembali. Tentu ini akan menambah nilai investasi di Sultra,” terangnya. (c/rah)

Investasi Tahun 2021

  1. Target Rp 21,69 Triliuan
  2. Realisasi Triwulan I Rp 8,54 Triliun (39,5 Persen)
  3. Proyek Investrasi 204 Proyek
    -PMA 42 Proyek
    -PMDN 162 Proyek
  4. Sektor Industri Logam Dasar, Logam Bukan Mesin dan Peralatan (90,64 persen)
  5. 14 Titik Pembangunan Smelter Nikel

Realisasi Investasi Lima Tahun Terakhir
Tahun Target Realisasi
2017 Rp 10 triliun Rp 13, 7 Triliun
2018 Rp 15,88 triliun Rp 10,6 Triliun
2019 Rp 15,15 triliun Rp 18,64 Triliun
2020 Rp 11,5 triliun Rp 17,53 Triliun
2021 Rp 21 triliun Rp 8,54 Triliun (triwulan I)

Tinggalkan Balasan