Hindari Defisit, Pemkab Bombana Rencana Ajukan Pinjaman

KENDARINEWS.COM — Pemotongan dana alokasi umum (DAU) Kabupaten Bombana sebesar Rp 14,8 miliar oleh Pemerintah Pusat, memberikan dampak cukup besar bagi keuangan daerah. Bahkan, pemotongan tersebut diprediksi dapat mengakibatkan terjadinya defisit pada APBD 2021. Hal tersebut diungkapkan langsung Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Bombana, Darwin Ismail. “Pemotongan DAU jelas memberatkan keuangan daerah. Sebab, anggaran kita untuk tahun 2021 ini sudah ada posnya masing-masing dan cukup minim,” ungkapnya.

Untuk menutupi defisit tersebut, Darwin menawarkan beberapa solusi. Salah satunya, meminta rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana untuk mengambil pinjaman jangka pendek selama satu tahun. “Dokumennya sudah saya berikan ke DPRD untuk dipelajari yang kemudian bakal didiskusikan bersama dalam rapat dengar pendapat nanti,” katanya.

Solusi kedua, Pemkab melakukan refocusing anggaran yang saat ini sudah ditetapkan. Termasuk melakukan pengurangan belanja operasional pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Namun menurut Darwin, hal ini cukup sulit. Sebab jika pergeseran dilakukan maka dipastikan dapat menganggu proses jalannya program Pemkab yang sudah disusun. “Kalau DPRD tidak memberikan rekomendasi, maka secara terpaksa kita lakukan refocusing. Sebagai dampak dari langkah ini yakni, berimbas pada jalannya pemerintah yang ada,” tuturnya.

Namun, jika DPRD memberikan rekomendasi untuk melakukan peminjaman, paling tidak dapat digunakan untuk menutupi defisit akibat pemotongan DAU ini. “Pinjamannya sebesar pemotongan DAU oleh Pemerintah Pusat sekitar Rp 15 miliar. Dalam kurung satu tahun sudah harus dilunasi,” pungkas Darwin Ismail. (b/idh)

Tinggalkan Balasan