KENDARINEWS.COM — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyoroti tingginya angka aparatur sipil negara (ASN) berperut buncit dan meminta mereka memperbaiki pola hidup dengan rutin berolahraga serta menjaga asupan makanan. Menurutnya, gaya hidup tidak aktif menjadi salah satu penyebab obesitas di kalangan usia produktif, termasuk ASN.
“Mesti Cek Kesehatan Gratis nomor satu. Kalau ada hasil yang merah atau kuning, makannya dijaga, tidurnya cukup, jangan malas gerak,” saran BGS di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Rabu (12/11), dikutip dari CNA.id.
BGS menjelaskan, seseorang dikategorikan mengalami obesitas sentral bila lingkar perut melebihi 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria. “Ternyata banyak yang dewasa, usia produktif, malas gerak, dan akhirnya obesitas. Banyak yang obesitas itu bisa kena darah tinggi dan gula darah tinggi,” tegasnya.
Menteri berusia 61 tahun ini juga menyinggung ASN Kemenkes yang terlihat buncit akan diajak lari bersama. “Kami bertiga (Wamenkes Dante dan Wamenkes Benyamin) enggak ada yang kelihatan obesitas ya,” ujarnya sambil tersenyum. “Nanti yang buncit diajak lari bareng Wamennya. Wamennya kurus-kurus, jadi bisa jadi contoh,” tambahnya.
BGS menekankan bahwa fokus utama pembangunan kesehatan nasional bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi menjaga agar masyarakat tetap sehat. “Dari 280 juta rakyat kita, yang sehat mungkin lebih dari 240 hingga 250 juta. Nah, itu yang harus dijaga jangan sampai sakit. Kadang kita lupa, yang diurus malah yang sakitnya.”
Ia menambahkan, paradigma pembangunan kesehatan kini diarahkan pada pencegahan dan promotif, bukan hanya kuratif. “Kalau sudah sakit, kan enggak produktif, enggak bisa kerja, biayanya mahal. Karena itu, yang sehat harus dijaga supaya tetap sehat,” ucapnya.
Menkes menegaskan, pola hidup sehat sebenarnya mudah dilakukan. “Makannya diatur, tidurnya diatur, pikirannya positif, dan jangan berhenti bergerak atau olahraga,” pungkas BGS.
Spesialis ortopedi dr Langga Sintong, SpOT(K) dari Siloam Hospitals Mampang menambahkan, ASN atau masyarakat dengan perut buncit sebaiknya memulai olahraga ringan. “Sebaiknya lakukan latihan low impact untuk kardio, seperti bersepeda dan berenang. Latihan otot juga penting untuk menaikkan massa otot agar membantu membakar kalori,” jelas dr Langga. Ia menambahkan, olahraga lari tetap boleh dilakukan, asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh. “Bisa mulai dari jalan kaki atau olahraga ringan. Tapi kalau sudah terbiasa, boleh lanjut ke olahraga lari,” tandasnya. (*)
