FF UHO Cetak Rekor, 186 Apoteker Baru Siap Mengabdi untuk Indonesia

KENDARINEWS.COM- – Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (FF UHO) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan melantik 186 apoteker baru dari Program Profesi Apoteker Angkatan XII. Acara pengambilan sumpah dan pelantikan yang berlangsung khidmat ini menandai kesiapan para lulusan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra), serta berkontribusi di bidang kesehatan di seluruh pelosok Indonesia.

Acara pelantikan yang digelar di Hotel Claro Kendari pada Kamis (13/11/2025) ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UHO, Prof. Dr. Santiaji Bande, S.P., M.P., yang mewakili Pelaksana Tugas Rektor UHO. Dalam sambutannya, Prof. Santiaji menekankan bahwa sumpah apoteker bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen sakral untuk mengabdikan diri demi kemanusiaan, khususnya dalam bidang kesehatan.

“Apoteker memiliki peran krusial sebagai mitra dokter yang baik. Mereka harus mampu memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai fungsi obat, cara penggunaan yang tepat, serta potensi efek sampingnya. Lebih dari itu, apoteker bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan obat yang rasional dan memberikan pelayanan dengan penuh tanggung jawab serta ketulusan. Dengan begitu, kepercayaan dan penghargaan dari pasien akan diraih, serta pahala dari Allah SWT akan mengalir,” ujarnya dengan penuh semangat.

Dekan FF UHO, Prof. Dr. Ruslin, M.Si., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan 186 apoteker baru ini. Ia menyatakan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata kualitas pendidikan yang unggul di Fakultas Farmasi UHO dalam menghasilkan sumber daya manusia yang profesional, kompeten, dan berintegritas.

“Hari ini, kita menyaksikan lahirnya apoteker muda yang siap berkiprah dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Mereka telah melewati proses pendidikan yang panjang dan intensif, baik secara akademik maupun profesional, dengan semangat juang, disiplin tinggi, dan rasa tanggung jawab yang besar. Setiap lulusan membawa amanah mulia untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas,” tutur Prof. Ruslin dengan bangga.

Prof. Ruslin juga menekankan pentingnya etika profesi dan pengembangan kompetensi yang berkelanjutan, seiring dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Ia mengingatkan bahwa peran apoteker tidak terbatas hanya di apotek, tetapi juga mencakup berbagai bidang strategis lainnya, seperti industri farmasi, rumah sakit, penelitian, hingga perumusan kebijakan publik. Oleh karena itu, ia mendorong para apoteker baru untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Ketua Panitia Pelantikan, Prof. Dr. Arba, S.Si., M.Si., menambahkan bahwa prosesi pelantikan ini merupakan puncak dari perjalanan pendidikan profesi yang telah ditempuh selama kurang lebih satu tahun. Ia berharap agar para lulusan Program Profesi Apoteker UHO dapat mengisi berbagai peran strategis di Sultra maupun di berbagai daerah lain di Indonesia, serta menerapkan ilmu dan keterampilan kefarmasian yang telah diperoleh untuk berkontribusi melalui berbagai layanan kefarmasian yang inovatif dan berkualitas.

Angkatan XII Program Profesi Apoteker FF UHO juga mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih tingkat kelulusan 100 persen dalam Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Prof. Arba mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan yang tertinggi di Indonesia, dan membuktikan mutu pendidikan profesi apoteker UHO setara dengan perguruan tinggi terkemuka di Pulau Jawa.

“Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) adalah ujian berskala nasional yang menguji kompetensi para calon apoteker. Kelulusan 100% menunjukkan bahwa kurikulum dan proses pembelajaran di FF UHO telah dirancang dengan baik dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional,” jelasnya.

Prof. Arba juga menambahkan bahwa program profesi apoteker UHO telah terakreditasi unggul dan mengintegrasikan kurikulum dengan visi UHO, yaitu pengembangan wilayah pesisir dan perdesaan di bidang kesehatan. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi institusi dalam menghasilkan apoteker yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap masalah kesehatan di wilayah pesisir dan perdesaan.

Dengan dilantiknya 186 apoteker baru ini, FF UHO semakin menegaskan komitmennya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkontribusi bagi pembangunan kesehatan di Sultra dan Indonesia. Para apoteker baru ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan perbaikan dalam pelayanan kefarmasian, serta mampu menjawab tantangan kesehatan yang semakin kompleks di masa depan. (Ewn)

Tinggalkan Balasan