Tim PKM Internal UHO Gelar Pelatihan Pembuatan Cookies Diadema setosum Berbahan Daun Kelor dan Gonad Bulu Babi

-Sebagai Upaya Pencegahan Kekurangan Gizi Anak di Desa Mekar, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe

KENDARINEWS.COM-+Tim Kolaborasi Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) mengadakan kegiatan Pelatihan dan Praktik Pembuatan Cookies Diadema setosum berbahan dasar daun kelor dan gonad bulu babi sebagai makanan tambahan sumber protein dan zat besi bagi anak-anak di Desa Mekar, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran gizi masyarakat pesisir—khususnya para ibu rumah tangga—dalam pencegahan kekurangan gizi dan anemia pada anak balita.

Dalam pelatihan tersebut, tim pengabdi memperkenalkan inovasi pangan berbasis potensi lokal dengan memanfaatkan daun kelor (Moringa oleifera) yang kaya akan vitamin A, C, kalsium, dan zat besi, serta gonad bulu babi (Diadema setosum) yang memiliki kandungan protein hewani tinggi. Kedua bahan ini diolah menjadi cookies bergizi tinggi yang dapat dijadikan alternatif makanan tambahan untuk anak-anak di wilayah pesisir.

Kegiatan ini diikuti oleh para ibu rumah tangga Desa Mekar. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan, mulai dari pengenalan bahan baku, teknik pengolahan, formulasi adonan, proses pemanggangan, hingga pengemasan produk akhir. Selain praktik langsung, peserta juga mendapatkan materi penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan protein dan zat besi bagi tumbuh kembang anak usia dini.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Wa Ode Salam, SST., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi pada anak balita melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal yang melimpah di wilayah pesisir.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih kreatif dan mandiri dalam mengelola bahan pangan yang tersedia di sekitar mereka. Melalui pelatihan ini, kami berharap masyarakat dapat memproduksi makanan bergizi dengan biaya terjangkau dan cita rasa yang disukai anak-anak,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut karena memberikan wawasan baru tentang pengolahan pangan sehat dan bernutrisi. Ia berharap pelatihan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar masyarakat semakin terampil dan produktif.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Mekar tidak hanya memperoleh pengetahuan baru mengenai gizi seimbang, tetapi juga mampu mengembangkan produk olahan lokal bernilai ekonomi yang dapat menjadi inovasi pangan khas daerah pesisir. Hasil pelatihan ini diharapkan mampu mendorong kemandirian pangan keluarga sekaligus meningkatkan status gizi anak-anak di lingkungan setempat. (do)

Tinggalkan Balasan