KENDARINEWS.COM — Pasar aset kripto kembali mengalami tekanan jual dan diperdagangkan di zona merah pada Kamis pagi (13/11/2025), menandai berakhirnya relief rally jangka pendek yang dinikmati sebagian besar altcoin selama sepekan terakhir.
Berdasarkan data terkini, Bitcoin (BTC) terkoreksi 1,09% ke level $102.145,73. Pelemahan serupa terlihat pada sejumlah altcoin besar, termasuk Ethereum (ETH) (-0,60%), BNB (-0,83%), dan Solana (SOL) (-1,57%). Bahkan Cardano (ADA) yang sempat menguat dalam sepekan terakhir harus terkoreksi paling dalam, yaitu 1,67% dalam 24 jam terakhir.
Secara mingguan, kondisi sedikit berbeda. Bitcoin melemah 1,05%, sementara sebagian altcoin mencatatkan penguatan, seperti Ethereum (+0,68%), Dogecoin (+3,14%), dan Chainlink (+2,02%). Fenomena ini menandakan adanya rotasi modal jangka pendek ke altcoin, yang kini terhenti akibat tekanan jual harian.
Menurut analis yang dikutip dari CNBC Indonesia, pasar kripto sejatinya masih tertekan akibat guncangan US government shutdown pada 1 Oktober 2025. Sejak saat itu, hampir seluruh aset kripto 10 besar mengalami koreksi besar. Cardano menjadi yang paling terdampak (-35,28%), diikuti Chainlink (-32,14%), Dogecoin (-31,30%), dan Solana (-31,15%). Sementara Ethereum turun -21,11% dan Bitcoin -13,84%. Hanya BNB yang relatif bertahan dengan koreksi -6,93% selama enam minggu terakhir.
Peristiwa shutdown tersebut memicu pelarian investor dari aset berisiko menuju safe haven. Meskipun DPR AS akhirnya meloloskan rancangan pendanaan jangka pendek untuk mengakhiri shutdown terpanjang dalam sejarah, pasar masih menunjukkan sentimen bearish yang kuat. Negosiasi lanjutan terkait subsidi Affordable Care Act (ACA) juga berpotensi menambah ketidakpastian pasar menjelang akhir tahun, terutama setelah perdebatan panjang antara kubu Republikan dan Demokrat mengenai jaminan kesehatan jutaan warga AS. (*)
