Danantara Investasi Gede di Aspal Buton, Siap Gelontorkan Rp1,49 Triliun

KENDARINEWS.COM–Danantara menyetujui pembangunan industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Nilai investasi mencapai Rp 1,49 triliun.

Proyek ini ditargetkan, mulai beroperasi pada 2026. Diproyeksi, mampu membuka lapangan kerja bagi sekitar 3.450 orang.

Informasi itu disampaikan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. Menurutnya, industri Aspal Buton, masuk dalam 18 proyek hilirisasi yang tengah disiapkan pemerintah.

“Tidak ada kendala dengan pendanaan. Semua sudah siap,” ungkap Rosan Roeslani sebagaimana dikutip, Minggu (9/11/2025).

Lebih jauh Rosan menjelaskan, semua proyek hilirisasi yang sudah lengkap dari sisi finansial, legalitas, administrasi, hingga teknologinya dapat langsung digarap, untuk berjalan pada tahun 2026.

“Kalau semua prosesnya sudah lengkap. Terutama legalitas, administrasi, dan teknologinya, maka segera dijalankan,” jelasnya.

Rosan Roeslani menjelaskan, butuh dana hingga Rp 600 triliun untuk merealisasikan 18 proyek hilirisasi tersebut. Di mana, Rp 1 triliun lebih diantaranya untuk investasi industri aspal Buton.

Kendati begitu, Rosan menegaskan, semua tidak ada kendala alias bisa diakomodasi. Sebab, kondisi pendanaan Danantara sangat kuat. Didukung peringkat kredit terbaik dari lembaga pemeringkat.

“Sekali lagi, pendanaannya tidak ada masalah. Kita mempunyai pendanaan yang sangat baik. Itu sudah saya laporkan kepada Pak Presiden,” ulangnya menegaskan.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan 18 proyek hilirisasi sudah masuk pembiyaan BPI Danantara. Salah satu proyek tersebut adalah aspal Buton.

Ketua Umum DPP Golkar berjanji, semua persiapan akan dituntaskan tahun ini. Supaya tahun depan, semua proyek hilirisasi sudah bisa terlaksana.

“Semoga tidak ada kendala. Targetnya, tahun 2026, pekerjaan di lapangan sudah berjalan,” harapnya.

Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang menjadi salah satu figur penting yang mendorong hilirisasi industri aspal Buton, sebagai salah satu potensi unggulan daerah.

Anton Timbang menyampaikan langsung usulan, agar pengelolaan aspal Buton ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) kepada Menteri Investasi, Rosan Roeslani kala itu.

Berkat dorongan dan konsistensi Anton Timbang, hilirisasi aspal Buton kini resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Danantara. Dan tentu saja disetujui.

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mengembalikan kejayaan Buton, sebagai daerah penghasil aspal alam terbesar di Indonesia.

“Potensi aspal Buton luar biasa besar. Kualitasnya setara dengan aspal minyak. Sudah saatnya kita mengelolanya secara berkelanjutan untuk kemakmuran masyarakat,” ujar Anton Timbang.

Selain memperkuat industri daerah, proyek ini juga akan mendorong pertumbuhan sektor pendukung seperti pertanian, perikanan, dan UMKM di wilayah Sultra.

“Proyek hilirisasi aspal Buton akan menjadi penggerak ekonomi baru, yang memberi manfaat besar bagi masyarakat dan daerah,” imbuhnya. (jpc/rml/abd/ing)