Polisi Telusuri Jejak Digital Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72

KENDARINEWS.COM-Kepolisian Republik Indonesia terus mendalami kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Pusat, yang melukai 96 orang pada Jumat (7/11). Fokus penyelidikan kini diarahkan pada rekam jejak media sosial dan latar belakang keluarga siswa berusia 17 tahun yang diduga menjadi pelaku tunggal insiden tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, aparat tengah menelusuri berbagai kemungkinan motif di balik aksi itu, termasuk potensi keterpaparan ideologi tertentu maupun pengaruh konten digital yang berpotensi memicu tindakan ekstrem, yang dikutip dari CNN Indonesia.

“Tentunya ini menjadi bagian yang kami dalami. Apakah pelaku terpapar paham tertentu, tertarik pada konten yang bersifat radikal, atau ada alasan pribadi lain. Semua masih kami selidiki,” ujar Listyo dalam konferensi pers di RS Cempaka Putih, Sabtu (8/11).

Selain menganalisis aktivitas digital, polisi juga mengumpulkan barang bukti dari lokasi kejadian berupa serpihan logam, serbuk bahan kimia, serta sejumlah catatan tulisan tangan yang diduga milik pelaku.

“Kami juga memeriksa riwayat keluarga serta catatan pribadi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terkait latar belakangnya,” tambahnya.

Pelaku yang diketahui merupakan siswa aktif SMAN 72 tersebut turut menjadi korban luka akibat ledakan dan saat ini masih menjalani perawatan intensif. Kondisinya disebut berangsur membaik sehingga pemeriksaan lebih mendalam segera dilakukan.

Menanggapi dugaan bahwa aksi tersebut dipicu oleh kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya belum menarik kesimpulan apa pun. “Semua kemungkinan masih terbuka, dan penyidik bekerja hati-hati untuk memastikan motif sebenarnya,” katanya.

Hingga Sabtu sore, 29 dari 96 korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain RS Cempaka Putih, RS Yarsi, dan RS Pertamina. Sementara korban lain telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.

“Dari total korban, 29 masih dirawat, sementara lainnya sudah stabil,” ungkap Listyo.

Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru kepada publik begitu hasil pemeriksaan forensik dan digital selesai dilakukan.(*)

Tinggalkan Balasan