Pabrik Pengolahan Limbah Plastik dan Elektronik Senilai USD 200 Juta Akan Dibangun di KEK Industropolis Batang Akhir 2025

KENDARINEWS.COM — Investasi besar kembali mengalir ke Jawa Tengah. Sebuah pabrik pengolahan limbah plastik dan elektronik senilai USD 200 juta akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang pada akhir tahun 2025. Proyek strategis ini digarap bersama oleh PT Green Java Solution asal Malaysia dan PT Maju Selaras Sejahtera dari Indonesia.

Penandatanganan kerja sama kedua perusahaan dilakukan di Hotel Padma Semarang, Jumat (7/11) malam, disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno. Dalam kerja sama tersebut, para pihak sepakat menjalin kemitraan jangka panjang yang mencakup investasi, pembiayaan, konstruksi, dan operasional pabrik.

Menurut Sumarno, kehadiran investasi ini menjadi langkah positif untuk menarik lebih banyak investor ke Jawa Tengah, khususnya setelah dibukanya penerbangan langsung Kuala Lumpur–Semarang.

“Kami menyambut baik investasi ini karena bisa menjadi pemicu hadirnya investor lain. Selain itu, industri pengelolaan sampah ini juga akan menjaga lingkungan sekaligus membuka banyak lapangan kerja,” ujarnya, di kutip dari jpnn.com.

Pabrik seluas 80 hektare tersebut rencananya mulai dibangun pada Desember 2025 dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2026. Director PT Green Java Solution, Nicholas, mengatakan proyek ini diproyeksikan menyerap hingga 3.500 tenaga kerja dan mampu mengelola limbah hingga 100 juta ton per tahun.

“Kami terus berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan berharap mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah,” kata Nicholas, di kutip dari jpnn.com.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, menuturkan kehadiran investasi dari Malaysia ini merupakan bagian dari upaya menjalankan arahan Gubernur Ahmad Luthfi untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antarnegara.

“Kami ingin mendorong investasi, perdagangan, dan juga pariwisata di Jawa Tengah. Apalagi setelah adanya penerbangan langsung Kuala Lumpur – Semarang dan rencana pembukaan rute Semarang–Singapura,” ujarnya, di kutip dari jpnn.com.

Proyek ini diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan regional dalam bidang teknologi lingkungan, pengurangan karbon, pemulihan sumber daya, serta infrastruktur hijau yang sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Selain berkontribusi terhadap pengelolaan sampah dan dekarbonisasi nasional, kehadiran pabrik ini juga diharapkan mendorong ekonomi sirkular Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai magnet baru investasi ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara.