KENDARINEWS.COM — Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Republik Indonesia kembali melakukan penggerebekan besar-besaran di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan peredaran narkoba. Dalam operasi gabungan tersebut, aparat menyita puluhan kilogram sabu, senjata api, hingga uang tunai bernilai miliaran rupiah.
Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan bahwa dalam operasi kali ini ditemukan 89 kilogram sabu yang disembunyikan di sebuah gudang narkotika di area kos-kosan. Selain itu, petugas juga menyita puluhan senjata api laras panjang dan pendek yang diduga digunakan oleh jaringan pengedar untuk melawan petugas.
“Ditemukan 89 kg sabu dalam gudang narkotika di kost-kostan. Ditemukan juga puluhan senjata api laras panjang dan laras pendek,” ujar Suyudi, Sabtu (8/11/2025).
Barang Bukti Bernilai Miliaran
Dalam penggerebekan yang dilakukan Jumat (7/11) pagi, tim gabungan juga mengamankan berbagai barang bukti lain, antara lain:
- 91,53 gram ganja
- 159 butir ekstasi
- Uang tunai Rp1.468.253.000
- Uang palsu Rp5,5 juta
- Perhiasan emas: 5 batang emas masing-masing 100 gram, 6 gelang emas putih, 1 gelang emas kuning, 1 cincin emas, dan 6 kalung emas
- Senjata tajam (21 buah)
- Busur panah dengan 8 anak panah
- 7 senjata api, 2 senapan air gun, dan 6 air soft gun
- 9 unit handphone
- 3 unit motor mewah: Kawasaki ZX-10R, Kawasaki Ninja 250, dan Honda Vario
Menurut Suyudi, seluruh barang tersebut diduga merupakan hasil kejahatan narkotika yang dijadikan alat untuk mendukung operasi jaringan pengedar di kawasan tersebut.
Perlawanan di Jalur Rel
Operasi penggerebekan yang dipimpin Brigjen Aldrin Hutabarat, Direktur Psikotropika dan Prekusor Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, sempat diwarnai perlawanan dari para pelaku.
Namun, setelah terjadi bentrok singkat di sekitar jalur rel kereta api, petugas berhasil menguasai area target utama.
“Sempat terjadi perlawanan di jalur rel kereta api, namun berhasil dipukul mundur dan pasukan berhasil menguasai area gudang narkoba di dalam kost-kostan di tengah perkampungan Kampung Bahari,” jelas Suyudi.
Sebanyak 700 personel gabungan dari BNN, Polda Metro Jaya, Satuan Brimob, dan Polres Jakarta Utara dikerahkan dalam operasi ini.
Petugas berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut, yakni Sa, Ab, Yu, He, Fa, Yo, Su, SH, dan RN.
Apresiasi untuk Sinergi BNN dan Polri
Kepala BNN RI menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama solid antara BNN dan Polri dalam upaya menumpas jaringan narkotika di wilayah rawan. Ia menegaskan, operasi ini tidak akan berhenti di sini.
“Saya sangat bangga. Hari ini kita membuktikan kerja sama luar biasa. Dengan kerja optimal, kita mendapatkan barang bukti yang signifikan. Tentunya, BNN dan Polri akan terus mengembangkan kasus ini untuk menangkap para bandar besarnya,” tegas Suyudi.
Operasi di Kampung Bahari menjadi penggerebekan kedua dalam sepekan terakhir, setelah pengungkapan serupa pada Rabu (5/11). BNN menegaskan akan terus menindak tegas jaringan peredaran narkoba yang masih beroperasi di wilayah tersebut.








































