KENDARINEWS.COM — Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyiapkan langkah antisipatif dengan menyediakan produk pengganti bagi para pedagang pakaian bekas atau thrifting yang terdampak penertiban impor barang bekas.
Instruksi tersebut disampaikan Prabowo kepada Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam rapat di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/11/2025).
“Salah satu arahan Presiden adalah agar saat pembatasan pakaian bekas dilakukan, pemerintah juga menyiapkan produk substitusi yang bisa dijual oleh para pedagang,” kata Maman, di kutip dari jpnn.com Rabu (5/11/2025).
Menurut Maman, Prabowo menilai penting untuk memastikan para pedagang tetap memiliki sumber pendapatan ketika kegiatan penjualan pakaian bekas impor ditertibkan. Oleh karena itu, Kementerian UMKM diminta segera menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan menyediakan alternatif produk lokal.
“Kami diminta menyiapkan substitusi produk agar para pelaku usaha mikro yang biasa menjual thrifting bisa beralih menjual produk-produk lokal hasil karya anak bangsa,” ujarnya, di kutip dari jpnn.com.
Maman menambahkan, pemerintah sedang memikirkan skema pendampingan dan pelatihan bagi pedagang agar mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa kehilangan mata pencaharian.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan menindak tegas praktik impor pakaian bekas ilegal sebagai bagian dari upaya melindungi industri tekstil dalam negeri. Pemerintah menilai maraknya perdagangan pakaian bekas impor dapat mematikan produksi dan lapangan kerja sektor tekstil nasional.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara penegakan aturan impor dan perlindungan ekonomi masyarakat kecil agar tidak kehilangan sumber penghasilan.








































