KENDARINEWS.COM– Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pertambangan. Langkah konkret terbaru adalah pertemuan strategis dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta. Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya Pemprov Sultra untuk memastikan bahwa potensi sumber daya alam (SDA) tambang yang melimpah di wilayahnya dapat memberikan kontribusi maksimal bagi keuangan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan konstruktif tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Dirjen Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, serta Dirjen Migas, Laode Sulaiman. Kehadiran para pejabat kunci ini menunjukkan keseriusan Pemprov Sultra dalam mengawal isu strategis terkait pengelolaan SDA tambang di wilayahnya.
Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan bahwa Sultra memiliki potensi sumber daya alam tambang yang sangat besar, mulai dari nikel, emas, hingga berbagai jenis mineral lainnya. Namun, potensi ini belum sepenuhnya memberikan kontribusi maksimal terhadap keuangan daerah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain masih adanya perusahaan tambang yang belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya terhadap daerah, serta tata kelola pertambangan yang perlu terus ditingkatkan.
“Kita berharap potensi sumber daya alam pertambangan yang dimiliki Sultra dapat dimaksimalkan, sehingga pendapatan asli daerah (PAD) meningkat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Andi Sumangerukka dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11/2025).
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Gubernur Andi Sumangerukka dalam pertemuan tersebut adalah perlunya memastikan bahwa seluruh perusahaan tambang yang beroperasi di Sultra telah memenuhi kewajibannya terhadap daerah. Kewajiban ini meliputi pembayaran pajak, royalti, serta kontribusi lainnya yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa Pemprov Sultra tidak akan memberikan toleransi terhadap perusahaan tambang yang lalai dalam memenuhi kewajibannya. Ia meminta pemerintah pusat dan para pelaku usaha tambang untuk bersinergi dalam memastikan bahwa kewajiban terhadap daerah diselesaikan terlebih dahulu, sebelum perusahaan tambang dapat melanjutkan aktivitasnya.
Sehari sebelum pertemuan dengan Menteri ESDM, Gubernur Andi Sumangerukka bahkan secara tegas meminta Kementerian ESDM untuk tidak menerbitkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) bagi perusahaan tambang yang belum memenuhi kewajiban pajak dan kontribusi daerah.
“Saya minta Pak Menteri, jangan beri RKAB kepada perusahaan, sebelum mereka melunasi kewajibannya kepada Sultra,” tegasnya.
Gubernur Andi Sumangerukka mengungkapkan bahwa selama delapan bulan menjabat sebagai Gubernur Sultra, ia menemukan kondisi finansial daerah cukup memprihatinkan. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa peningkatan PAD dari sektor tambang menjadi fokus utama pemerintah provinsi.
Dengan meningkatnya PAD dari sektor tambang, diharapkan Pemprov Sultra dapat memiliki lebih banyak sumber daya untuk membiayai berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain sektor pertambangan, pertemuan antara Gubernur Andi Sumangerukka dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga membahas rencana pengaliran listrik ke 50 desa di Sultra pada tahun anggaran 2026-2027. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi listrik, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini belum terjangkau oleh jaringan listrik.
Gubernur Andi Sumangerukka menyambut baik rencana pengaliran listrik ke 50 desa di Sultra. Ia berharap program ini dapat segera direalisasikan, sehingga masyarakat di desa-desa tersebut dapat menikmati manfaat dari ketersediaan energi listrik, seperti peningkatan produktivitas ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pemprov Sultra dalam mengoptimalkan PAD dari sektor pertambangan. Ia menyatakan bahwa Kementerian ESDM siap untuk bersinergi dengan Pemprov Sultra dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait pengelolaan SDA tambang di wilayah tersebut.
Bahlil Lahadalia juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa seluruh perusahaan tambang yang beroperasi di Sultra telah memenuhi kewajibannya terhadap daerah. Ia berjanji akan menindak tegas perusahaan tambang yang lalai dalam memenuhi kewajibannya.
Upaya Gubernur Andi Sumangerukka dalam mengoptimalkan PAD dari sektor pertambangan merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Dengan meningkatnya PAD, Pemprov Sultra akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk membiayai berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, upaya ini juga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Sultra. Dengan tata kelola pertambangan yang baik dan kepastian hukum yang jelas, diharapkan semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di sektor pertambangan Sultra, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Masyarakat Sultra menaruh harapan besar terhadap upaya Gubernur Andi Sumangerukka dalam mengoptimalkan PAD dari sektor pertambangan. Mereka berharap agar peningkatan PAD ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, melalui berbagai program pembangunan yang pro-rakyat.
Masyarakat juga berharap agar pengelolaan SDA tambang di Sultra dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, sehingga tidak merusak lingkungan hidup dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Pertemuan antara Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merupakan momentum penting dalam upaya Pemprov Sultra untuk mengoptimalkan PAD dari sektor pertambangan. Dengan dukungan penuh dari Kementerian ESDM dan komitmen yang kuat dari Pemprov Sultra, diharapkan potensi SDA tambang di Sultra dapat memberikan kontribusi maksimal bagi keuangan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Sultra, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pada akhirnya, semua ini bertujuan untuk mewujudkan Sultra yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing.






































