KENDARINEWS.COM — Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra menghadiri ritual adat Picundupia yang digelar di Pantai Wajo, Kecamatan Pasarwajo. Tradisi sakral ini merupakan bagian dari rangkaian pesta adat Pikoelaliwu, yang rutin dilaksanakan masyarakat wilayah adat Takimpo, Kambula Mbulana, dan Pasarwajo sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Prosesi Picundupia diawali dengan pemotongan ayam jantan dan betina. Darah dari kedua hewan tersebut kemudian dicampur dengan tanah dan air Laibhabu (sumber mata air di sekitar Lapodi) serta air dari Pantai Wajo. Campuran ini lalu dioleskan di dahi anak pertama atau cumbe, sebagai simbol doa dan harapan bagi kehidupan yang baik serta keberkahan bagi keluarga.
Dalam sambutannya, Bupati Alvin menegaskan pentingnya pelestarian upacara adat tersebut sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Buton.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian peninggalan leluhur yang harus dijaga, karena menjadi warisan budaya kita. Saya juga melihat semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat yang luar biasa dalam mendukung kegiatan budaya seperti Picundupia ini,” ujar Alvin.
Ia juga mengimbau agar pelaksanaan ritual dapat berjalan tertib, sekaligus menjaga kelestarian Pantai Wajo sebagai kawasan budaya.
“Tradisi ini bukan hanya ritual, tetapi juga sarana memperkuat silaturahmi dan menjadi doa bersama memohon keberkahan kepada Allah SWT,” tambahnya.
Sebanyak 90 bayi mengikuti ritual Picundupia tahun ini. Melalui prosesi tersebut, masyarakat berharap anak-anak tersebut kelak tumbuh menjadi pribadi yang berbakti kepada orang tua, taat kepada agama, serta menjadi kebanggaan keluarga dan masyarakat.








































