Luas Tanaman Nilam Capai 6.221 Hektar

KENDARINEWS.COM-Pemprov Sultra berupaya melakukan penguatan produksi minyak nilam di Sultra. Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra mencatat tahun 2023 produksi minyak nilam di Sultra mencapai 990 ton dengan luas tanam 6.221 hektar. Angka itu mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2022 yang hanya 660 ton dengan luas tanam 5.853 hektar.


Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, LM. Rusdin Jaya, mengaku terus mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah minyak nilam. Juga memperbaiki citra petani agar kembali diminati generasi muda Sultra. Lembaganya berencana melakukan pengembangan kawasan melalui kegiatan penanaman nilam dan bantuan sarana produksi, pupuk organik dan pembangunan UPH nilam sebagai salah satu upaya dalam peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman nilam.


Sultra secara ekosistem budidaya perkebunan tanaman Atsiri khususnya tanaman nilam telah cukup maju dan berpengalaman dalam budidaya tanaman nilam ini. Walaupun belum memiliki keseragaman dalam kualitas dan kuantitas hasil panen, namun komoditas ini memiliki prospek yang menjanjikan,” ungkapnya.


Dengan ada nya pengembangan sentra tanaman nilam ini, komoditas nilam di akan memiliki lokomotif penarik secara kualitas dan kuantitas produk serta juga dapat berfungsi sebagal lembaga pengikat seluruh stakeholder yang terkait sehingga tidak saja memiliki satu tujuan namun juga memiliki satu metode pengelolaan budidaya tanaman nilam.

Tentunya itu harus mendapat dukungan petani di 17 kabupaten/kota di Sultra.

Saat ini jumlah petani nilam mencapai 9.533 kepala keluarga dengan luas lahan 6.221 hektar. Tahun 2023 lalu, kata dia, ada delapan daerah yang memproduksi minyak nilam di Sultra. Kabupaten Konawe Utara mencapai produksi tertinggi di Sultra dengan mencapai 671 ton dengan luas tanam 2.763 hektar. “Kita berharap daerah lain melakukan hal yang sama. Dengan begitu produksi nilam di Sultra akan terus bertambah,” bebernya.


Soal harga nilam yang tak stabil, ia mengakui bila harga dasar saat ini masih di tentukan oleh pasar. Karena itu, pemerintah akan melakukan terobosan untuk memberlakukan harga dasar. (ris)

Tinggalkan Balasan