Disbunhortu Budidaya Tanaman Tomat di Amoito

KENDARINEWS.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbunhortu) melakukan budidaya tanaman tomat di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH), Kecamatan Amoito, Konawe Selatan. 600 bibit pohon tomat ditanam dan akan diberikan kepada petani. Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, LM. Rusdin Jaya mengatakan luas lahan di Amoito, Konawe Selatan milik pemprov 12 hektar. Pihaknya baru memanfaatkan beberapa bidang dengan melakukan penanaman 600 pohon tomat. “Nanti kami akan manfaatkan beberapa bagian tanah untuk menanam cabe. Tapi dengan menanam 600 pohon, bisa memproduksi 5 kilogram setiap pohon. Artinya dengan 600 pohon, bisa memproduksi 3.000 kilogram tomat,” ungkap Rusdin saat ditemui wartawan, kemarin.


Ia mengungkapkan kedepan pihaknya tak hanya menghasilkan tanaman jenis buah, namun juga jenis sayuran. Tanaman yang sudah dibudidaya, kata dia, bisa diperoleh petani. Jadi petani tak perlu lagi menanam mulai dari biji tomat atau cabe, tapi tanaman yang sudah tumbuh (tunas, red).
“Kalau petani atau masyarakat butuh benih tomat atau cabe yang siap tanam, kami sudah siapkan. Kalau cabe biasanya petani atau masyarakat membeli biji cabe untuk ditanam, nanti kita berikan kemudahan dengan bibit yang siap tanam,” katanya.


Ia menjelaskan tahun 2026, pihaknya akan membangun Lokasi Unit/ Cabang dua screen house di Konawe dan BBIH. Dengan adanya pengembangan benih bibit tanaman, kata dia, masyarakat tak perlu lagi melakukan penanaman dari biji. Itu salah satu cara mengatasi kelangkaan benih dan lamahnya proses penanaman.


“Kalau ada tanaman yang siap tanam, tentu akan memperpendek jarak panen. Ini memotong mata rantai budidaya,” katanya.


Ia mengatakan akan menyiapkan jenis tanaman dengan melihat tren inflasi. Misalnya cabe, maka akan disiapkan tanaman cabai siap tanam. Ia mengtakan untuk budidaya tanaman butuh kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Menangani inflasi harus kolaborasi semua pihak. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri.


Rusdin menambahkan sejauh ini sudah melakukan kolaborasi pengembangan tanaman Konawe, Kendari, Konawe Selatan yang difasilitasi Bank Indonesia. Dengan beberapa kegiatan kolaborasi, ia optimis bisa mengendalikan inflasi yang menjadi isu nasional. (ris)