KENDARINEWS.COM — Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 900 ribu yang dijadwalkan mulai cair pada Senin, 20 Oktober 2025, masih belum tersalurkan secara merata ke seluruh penerima manfaat. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa kendala logistik menjadi salah satu penyebab utama keterlambatan tersebut, Dilansir dari detikfinance.
“Sedang diperiksa masalahnya, katanya masih perlu logistik, persiapan logistiknya. Pada dasarnya, yang biasa disalurkan untuk desil 1-2 akan disalurkan dengan cepat seperti biasa. Mungkin besok sudah ngalir,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (21/10), Dilansir dari detikfinance.
BLT yang diberikan sebesar Rp 300 ribu per bulan itu disalurkan sekaligus untuk tiga bulan Oktober, November, dan Desember 2025,sehingga masing-masing penerima berhak menerima Rp 900 ribu. Program ini merupakan bagian dari stimulus pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah menghadapi tekanan ekonomi menjelang akhir tahun.
Purbaya juga menyebut bahwa penyaluran melalui PT Pos Indonesia ditargetkan rampung dalam pekan ini. Ia mengaku telah memerintahkan Dirjen terkait untuk berkoordinasi langsung dengan PT Pos guna mempercepat distribusi, Dilansir dari detikfinance.
“Saya perintahkan Dirjen saya untuk diskusi dengan PT Pos agar mempercepat penyalurannya. Saya pikir minggu ini sudah keluar juga,” tambahnya.
Selain menyasar keluarga di desil 1 dan 2, pemerintah kali ini juga memperluas cakupan penerima BLT hingga ke desil 3 dan 4 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN). Total ada 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak mendapatkan bantuan ini.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sebelumnya menyampaikan bahwa penyaluran dilakukan melalui dua jalur: bank-bank Himbara dan PT Pos Indonesia. Ia memastikan bahwa pencairan bisa dilakukan mulai minggu ini, dengan pencairan langsung untuk tiga bulan sekaligus, Dilansir dari detikfinance.
“Jadi intinya adalah, 3 bulan itu mereka berhak masing-masing sebulan mendapat Rp 300.000. Mulai hari Senin, minggu depan dapat diambil, berarti sekali ambil langsung dapat Rp 900.000,” ujar Teddy dalam keterangan tertulis, Senin (20/10).
Pemerintah menegaskan bahwa percepatan pencairan bantuan ini menjadi prioritas, khususnya bagi keluarga miskin di lapisan terbawah yang paling terdampak kondisi ekonomi saat ini.








































