KENDARINEWS.COM–Istilah radiasi sering kali memunculkan kekhawatiran karena kerap dikaitkan dengan bahaya kesehatan, kanker, atau ledakan nuklir. Namun, faktanya, radiasi tidak selalu berbahaya dan justru menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sinar matahari, alat elektronik, hingga makanan tertentu mengandung tingkat radiasi yang masih dianggap aman bagi tubuh.
Memahami jenis, sumber, dan dampaknya sangat penting agar kita bisa membedakan mana radiasi yang wajar dan mana yang perlu diwaspadai. Berikut ulasan lengkapnya
Apa Itu Radiasi?
Dilansir dari hellosehat, radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang atau partikel. Berdasarkan kemampuannya menghasilkan muatan listrik, radiasi terbagi menjadi dua jenis:
- Radiasi non-ion: tidak cukup kuat untuk mengionisasi atom. Contohnya termasuk gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, dan sinar ultraviolet.
- Radiasi ion: memiliki energi tinggi yang bisa mengubah struktur atom. Termasuk dalam kelompok ini adalah sinar-X, sinar gamma, dan partikel alfa serta beta.
Radiasi ionik inilah yang paling sering dikaitkan dengan risiko kesehatan, karena dapat merusak jaringan tubuh dan DNA sel.
Sumber Radiasi di Sekitar Kita
- Radiasi Kosmik
Berasal dari partikel luar angkasa, termasuk sinar dari matahari dan bintang. Semakin tinggi lokasi Anda dari permukaan laut, semakin besar paparan radiasi kosmik yang diterima. - Unsur Radioaktif di Bumi
Bahan alami seperti uranium, torium, dan radon memancarkan radiasi saat mengalami peluruhan atom. Radiasi ini biasanya ditemukan di tanah, batuan, dan air. - Bahan Radioaktif dalam Tubuh
Tubuh manusia mengandung unsur radioaktif alami seperti kalium-40 yang berasal dari makanan, air, dan lingkungan. Meski mengandung radiasi, kadarnya sangat rendah dan umumnya tidak berbahaya. - Radiasi Buatan
Beberapa aktivitas manusia, seperti penggunaan alat medis, eksperimen teknologi, dan reaktor nuklir, menghasilkan radiasi buatan. Meski intensitasnya kecil, tetap perlu pengawasan ketat untuk mencegah paparan berlebih.
Seberapa Banyak Radiasi yang Aman?
Dosis radiasi diukur dalam satuan milisievert (mSv). Rata-rata orang terpapar sekitar 2 mSv per tahun dari lingkungan sekitar. Batas aman tahunan untuk manusia dewasa diperkirakan hingga 50 mSv, tergantung pada kondisi tubuh dan faktor risiko lainnya.
Dosis rendah: Umumnya tidak menimbulkan efek negatif karena tubuh bisa memperbaiki sel yang rusak.
Dosis tinggi: Bisa menyebabkan kerusakan DNA, meningkatkan risiko kanker, dan memicu sindrom radiasi akut jika terjadi dalam waktu singkat.
Risiko dan Dampak Radiasi Tinggi bagi Kesehatan
Paparan radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan gejala fisik serius, seperti:
- Mual dan muntah
- Diare
- Demam
- Lemas dan pingsan
- Rambut rontok
- Kulit kemerahan, gatal, atau terasa terbakar
- Kejang-kejang
Paparan jangka panjang yang terus-menerus meskipun dalam dosis kecil tetap bisa menimbulkan mutasi sel dan meningkatkan risiko kanker, terutama jika disertai faktor risiko lain seperti riwayat keluarga, kebiasaan merokok, atau paparan zat kimia.
Kesimpulan
Radiasi adalah bagian alami dari kehidupan, namun penting untuk memahami perbedaan antara paparan yang wajar dan yang berisiko. Menjaga jarak dari sumber radiasi tinggi, menggunakan pelindung saat diperlukan, serta memantau paparan kumulatif adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan.(*)








































