KENDARINEWS.COM–Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra), terus mematangkan persiapan sebagai tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 yang akan digelar di Kota Kendari.
Hal ini terlihat dari peninjauan langsung yang dilakukan Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Sabtu (4/10/2025) ke sejumlah lokasi yang akan menjadi venue pelaksanaan STQH.
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka memastikan kesiapan berbagai fasilitas di lokasi-lokasi utama, seperti Pelataran Eks MTQ yang akan menjadi venue utama.
Kemudian, Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Aula Kanwil Kemenag, Aula Pancasila BPMP, Aula IAIN Kendari, serta Aula Kantor Inspektorat Provinsi Sultra.
Mantan Pangdam Hasanuddin ini memeriksa kondisi ruang perlombaan, area transit peserta dan dewan hakim. Serta kesiapan sarana-prasarana pendukung lainnya.
Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan, seluruh venue harus sudah siap dan beres paling lambat dua hari sebelum pembukaan resmi STQH.
“Seluruh venue harus siap paling lambat H-2, sebelum pembukaan resmi STQH Nasional,” pesan mantan Kepala BIN Daerah Sultra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/10/3025).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sultra juga menggelar rapat koordinasi persiapan STQH di Aula Pola Kantor Gubernur Sultra. Rapat ini dihadiri perwakilan kabupaten dan kota.
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi vertikal, dan organisasi keagamaan juga turut hadir dalam rapat tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Andi Sumangerukka menekankan, pentingnya persiapan matang dan sinergi lintas sektor dalam menyukseskan pelaksanaan STQH.
Ia menyebut, STQH bukan sekadar lomba, tetapi momentum strategis untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan serta memperkenalkan Sultra ke tingkat nasional.
“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan bahwa Sultra siap menjadi tuan rumah yang baik. STQH bukan hanya ajang kompetisi, tapi silaturahmi dan syiar Islam yang harus disambut dengan semangat gotong royong,” ujarnya.
Ketua BPW KKSS Sultra menambahkan, kesuksesan penyelenggaraan STQH tidak hanya diukur dari sisi teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat luas.
“Kita dorong agar STQH menjadi ajang promosi daerah, baik dari sisi budaya, ekonomi kreatif, maupun pariwisata,” imbuhnya. (bkp/ing)






































