Pemkab Koltim Gemakan Swasembada Pangan, Panen Raya Jagung di Matabondu jadi Bukti Nyata

KENDARINEWS.COM-– Semangat swasembada pangan terus berkobar di Kolaka Timur (Koltim)! Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim, bersama dengan Polres, menggelar panen raya jagung serentak kuartal III tahun 2025 di Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, Sabtu (27/9). Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata komitmen daerah dalam mendukung program nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Plt Bupati Koltim, Yosep Sahaka, dengan penuh semangat menyampaikan bahwa panen raya ini adalah cerminan dari perkembangan pesat sektor pertanian di Koltim. “Ini adalah bukti bahwa pertanian di Koltim terus berkembang dan memberikan kontribusi penting bagi ketahanan pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.

Jagung, sebagai salah satu komoditas unggulan, memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan, pakan ternak, hingga bahan baku industri. Pada tahun 2024, Koltim mencatat luas panen jagung mencapai 4.778 hektar dengan produksi 21.085 ton, berkat pola tanam yang dilakukan dua kali setahun.

Untuk tahun 2025, Pemkab Koltim bersama Polres tidak hanya berpangku tangan. Mereka menyalurkan bantuan benih jagung untuk 477 hektar lahan, dengan total 7.155 kilogram benih yang tersebar di Kecamatan Lambandia, Poli-Polia, dan Dangia.

Tidak hanya itu, program inovatif “2 hektar jagung per desa” juga digulirkan untuk 117 desa di Koltim. Rinciannya, 1 hektar untuk jagung pakan dan 1 hektar untuk jagung manis. Hingga saat ini, 73 desa telah aktif melaksanakan penanaman dengan total luas lahan mencapai 104,2 hektar.

Meski capaian produksi jagung sangat menggembirakan, tantangan tetap ada. Keterbatasan alat dan mesin pertanian menjadi kendala dalam memenuhi target luas tanam. Namun, Pemkab Koltim tidak menyerah. Mereka terus berupaya mempercepat pemenuhan target melalui kolaborasi erat dengan kelompok tani, penyuluh, serta pemanfaatan teknologi tepat guna.

Selain masalah teknis, isu harga dan daya tampung gudang Bulog juga menjadi perhatian serius. Saat ini, harga jagung pipilan kering berkisar antara Rp5.500 hingga Rp6.400 per kilogram. Sayangnya, kapasitas gudang belum mampu menampung seluruh hasil produksi, sehingga sebagian petani terpaksa menjual hasil panen ke peternak ayam dan tengkulak.

Yosep Sahaka menegaskan komitmen Pemda dalam mendukung peningkatan produktivitas, kualitas, dan daya saing jagung. “Kami akan terus bekerja bersama untuk membangun pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing, serta berorientasi pada agroindustri,” tegasnya.

Panen raya kali ini dilaksanakan di lahan milik Abdul Latif seluas 0,5 hektar di Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta. Momen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil produksi, pendapatan petani, serta mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Koltim.

Dengan semangat gotong royong, Pemerintah Kabupaten Koltim bersama seluruh stakeholder berkomitmen menjadikan Koltim sebagai salah satu lumbung pangan di Sulawesi Tenggara yang siap mendukung ketahanan pangan nasional. (Ris)

Tinggalkan Balasan