Waspada Cacar Air! Ini Gejala, Cara Pengobatan, dan Komplikasi yang Harus Diketahui

KENDARINEWS.COM–Cacar air masih menjadi salah satu penyakit menular yang paling umum, terutama pada anak-anak. Namun, bukan berarti orang dewasa aman dari risiko penyakit ini. Bahkan, cacar air pada orang dewasa cenderung lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi serius.

Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), yang juga merupakan kelompok virus herpes. Cacar air ditandai dengan ruam kemerahan berisi cairan atau lenting yang sangat gatal dan menyebar di seluruh tubuh.

Gejala Cacar Air: Tak Hanya Bintik Merah

Setelah seseorang terinfeksi virus VZV, gejala biasanya baru muncul setelah 10–21 hari. Dilansir dari ekahospital.com, berikut adalah tanda-tanda awal yang sering muncul sebelum ruam:

  • Demam tinggi di atas 38°C
  • Nyeri otot dan sendi
  • Nafsu makan menurun
  • Tubuh terasa lemas dan mudah lelah

Setelah itu, barulah muncul bintik-bintik merah di kulit yang berkembang menjadi lenting berisi cairan. Lenting ini sangat gatal dan bisa menyebar ke seluruh tubuh bahkan ke bagian dalam seperti tenggorokan, mata, hingga saluran genital.

Siklus Lenting Cacar Air

Lenting pada cacar air akan melalui beberapa fase berikut:

  1. Papula (bintik merah) muncul beberapa hari pertama.
  2. Muncul lenting berisi cairan dalam waktu 1 hari.
  3. Lenting kemudian pecah, mengering, dan membentuk keropeng.
  4. Lenting-lenting baru bisa terus bermunculan dalam beberapa hari.

Waspada: Saat lenting pecah, luka terbuka bisa terinfeksi bakteri seperti Streptococcus dan menyebabkan komplikasi seperti selulitis, impetigo, atau bahkan sepsis.

Cacar Air Bisa Lebih Ringan Jika Sudah Divaksin

Orang yang sudah mendapatkan vaksin cacar air biasanya mengalami gejala yang jauh lebih ringan. Mereka mungkin hanya mengalami sedikit papula (kurang dari 50) dan biasanya tidak berisi cairan. Namun, tetap ada kemungkinan mengalami gejala seperti orang yang belum divaksin, meski jumlahnya kecil.

Penyebab & Penularan Cacar Air

Cacar air menyebar sangat mudah, terutama melalui:

  • Kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi
  • Menghirup droplet saat penderita bersin atau batuk
  • Menyentuh cairan lenting yang pecah

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri jika muncul gejala berikut:

  • Bintik merah disertai napas pendek, jantung berdebar cepat, muntah, atau leher kaku
  • Ruam menyebar ke mata
  • Ruam terasa sangat nyeri, merah terang, dan hangat saat disentuh (bisa jadi infeksi)

Cara Mengobati Cacar Air

Sebagian besar kasus bisa sembuh sendiri, namun berikut beberapa langkah perawatan:

  • Hindari menggaruk ruam untuk mencegah infeksi
  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
  • Gunakan losion calamine atau antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
  • Mandi air dingin & kenakan pakaian longgar
  • Potong kuku dan pakai sarung tangan saat tidur
  • Konsumsi paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri
  • Obat antivirus seperti asiklovir bisa diresepkan untuk mempercepat penyembuhan

Komplikasi Cacar Air yang Perlu Diwaspadai

Jika tidak ditangani dengan benar, cacar air bisa menyebabkan:

  • Infeksi bakteri sekunder
  • Dehidrasi berat
  • Pada ibu hamil: risiko bayi lahir cacat atau berat badan rendah
  • Radang paru-paru, ensefalitis (radang otak), bahkan kematian (pada kasus sangat parah)

Pencegahan Terbaik: Vaksinasi

Vaksin varicella adalah langkah pencegahan paling efektif. Anak-anak disarankan menerima dua dosis, sementara orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air juga dianjurkan untuk divaksin.

Kesimpulan

Cacar air adalah penyakit yang bisa tampak ringan, namun berpotensi berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Kenali gejalanya, hindari penularannya, dan jaga kebersihan diri agar tidak menularkannya ke orang lain. Vaksinasi tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini dan komplikasinya.(*)

Tinggalkan Balasan