KENDARINEWS.COM-– Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memantapkan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kepemudaan sebagai langkah strategis memanfaatkan fase bonus demografi yang tengah dialami Kota Lulo. Komposisi penduduk Kendari saat ini didominasi generasi milenial dan Z, menjadikannya aset berharga bagi pembangunan daerah.
Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari, Sudirman, menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan. “Masa depan daerah ini berada di tangan pemuda. Makanya, mereka harus diberikan peran dalam menentukan arah perkembangan daerah, baik melalui inovasi, pendidikan dan lainnya,” kata Sudirman pada sosialisasi RAD kepemudaan yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Kendari, Kamis (11/9).
Penyusunan RAD kepemudaan ini, lanjut Sudirman, adalah langkah konkret untuk memastikan kebijakan yang berpihak pada pemuda dapat terwujud secara nyata. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan hingga partisipasi sosial.
“RAD ini akan menjadi pedoman bagi seluruh sektor terkait dalam memberikan pelayanan yang terpadu dan berkelanjutan bagi generasi muda,” jelasnya.
Sudirman juga menyampaikan apresiasi kepada Dispora Kota Kendari atas inisiatifnya dalam memprakarsai kegiatan penting ini. Langkah ini sejalan dengan strategi dan arahan kebijakan Wali Kota Kendari dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkarakter.
Senada dengan Wawali, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Dr. Yohan, menekankan pentingnya RAD kepemudaan sebagai instrumen untuk mengoptimalkan potensi pemuda. Ia menyarankan perlunya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung implementasi RAD ini.
Fase Bonus Demografi Kendari:
- Definisi: Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif.
- Data 2024: Kendari memiliki penduduk usia produktif sekitar 64,91 persen (230,86 ribu jiwa).
- Peluang:
- Generasi muda yang produktif dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran jika dikelola dengan baik.
- Tantangan:
- Jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi bisa menjadi bumerang.
- Potensi masalah seperti pengangguran, peningkatan kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
“Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat Kota Kendari untuk bersama-sama berkontribusi dalam memajukan potensi pemuda, demi mewujudkan masa depan daerah yang lebih gemilang,” pungkas Dr. Yohan.
