Rumah Uya Kuya Dijarah Massa, Polisi Dalami Dugaan Aksi Terorganisir

KENDARINEWS.COM –Sejumlah rumah pejabat dan anggota DPR RI digeruduk massa pada akhir Agustus lalu. Rumah milik Anggota DPR Fraksi PAN, Surya Utama alias Uya Kuya, di Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi salah satu sasaran. Rumah bertingkat itu kini dipasang garis polisi, jendelanya pecah, dan dindingnya dipenuhi coretan makian.

Dikutip dari cnn indonesia, peristiwa terjadi pada Sabtu (30/8) malam, ketika ratusan massa menyerbu kediaman Uya Kuya, merusak pagar, hingga menjarah isi rumah. Sejumlah saksi mata menyebut massa bukan warga sekitar, melainkan datang dari berbagai arah dan didominasi remaja. Barang-barang hasil jarahan dikumpulkan di lokasi tertentu lalu diangkut menggunakan mobil pickup.

Penjarahan serupa juga menimpa rumah anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, di Jakarta Utara; rumah anggota DPR RI Fraksi PAN, Eko Patrio, di Jakarta Selatan; hingga rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Tangerang Selatan. Pola penyerangan terlihat berurutan, dimulai dari rumah Sahroni, lalu Eko Patrio, disusul Uya Kuya, hingga Sri Mulyani.

Minimnya pengamanan aparat di lokasi menjadi sorotan. Sejumlah saksi menyebut polisi dan TNI baru hadir setelah kejadian, bahkan beberapa aparat berpakaian sipil terlihat hanya mengawasi dari kejauhan. Hingga kini, Polda Metro Jaya menetapkan 10 tersangka terkait penjarahan di rumah Uya Kuya, namun masih mendalami dugaan adanya aktor intelektual.

Presiden Prabowo Subianto turut menyoroti fenomena ini. Ia menyebut aksi penjarahan mengandung indikasi makar dan terorisme. Presiden memerintahkan TNI–Polri bertindak tegas terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah pejabat, hingga gangguan sentra ekonomi.

Gelombang penjarahan ini memunculkan trauma kolektif, mengingatkan publik pada kerusuhan Mei 1998. Sejumlah tokoh menilai pola serangan serupa: massa didatangkan dari luar daerah, minim pengamanan, serta aksi yang berlangsung berurutan dan terkesan terorganisir.(*)