KENDARINEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berupaya melengkapi fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai rumah sakit rujukan. Tahun ini, Pemkot Kendari memulai pembangunan Unit Pengelolaan Darah (UPD) modern dengan anggaran Rp 2,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Tahun 2025.
Pembangunan UPD ini ditargetkan rampung dalam 150 hari, dimulai sejak 17 Juli dan diperkirakan selesai pada 13 Desember 2025. Gedung UPD ini dirancang dua lantai dengan desain modern serta dilengkapi peralatan canggih untuk memastikan ketersediaan darah yang aman dan berkualitas. Layanan ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Kota Kendari, tetapi juga pasien dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menjelaskan bahwa pembangunan UPD ini juga mencakup rehabilitasi gedung perawatan dan Cathlab, yang akan menyediakan layanan intervensi jantung modern. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan pasien untuk dirujuk ke luar daerah seperti Makassar, yang seringkali menimbulkan beban biaya tambahan.
“Pembangunan UPD ini adalah komitmen nyata pemerintah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Kota Kendari. Kami ingin pelayanan kesehatan terbaik, lengkap, dan representatif tersedia di sini,” ujar Siska Karina Imran.
Ia menambahkan bahwa tahun depan, RSUD Kendari juga akan dilengkapi dengan fasilitas cuci darah. Siska Karina Imran menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara pihak rumah sakit, dokter spesialis, perawat, dan seluruh tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi semua kebutuhan pelayanan.
“Kesehatan adalah yang utama. Jika kita tidak sehat, segala sesuatu menjadi terbatas,” tegasnya.
Siska Karina Imran juga mengingatkan seluruh pihak yang terlibat untuk menghindari praktik pungutan liar (pungli) selama proses pembangunan dan pelayanan. “Hindari menjual nama pimpinan atau meminta bantuan pribadi kepada pihak ketiga. Jika saya mendapati hal ini, akan saya berikan sanksi tegas. Jangan ada yang coba-coba,” pungkasnya.
