Dialog Pilkada Konsel Lahirkan Koalisi Masyarakat Sipil

“Kita semua bersepakat, kiranya kegiatan ini berkesinambungan. Minimal sekali dalam sebulan kita menggelar dialog dan ada out put atau hasil dan ide yang lahir dari kegiatan ini,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pendiri Teras Literasi, Awaluddin AK yang sekaligus pemerhati Pilkada. Salah satu yang turut menjadi perhatian adalah masalah money politik.

“Tentunya kita harus sama-sama melakukan penolakan terhadap persoalan ini. Kita tidak sepakat dan ini preseden buruk terhadap pelaksanaan Demokrasi sesuai dengan amanah Undang undang yang diantaranya jujur dan adil,” jelasnya.

Mantan anggota Bawaslu Konsel itu mengatakan, dialog Pilkada ini harus terselenggara secara terus menerus dengan menghadirkan pembicara dari unsur luas.

“Kiranya dialog ini tidak berhenti disini saja, tetapi berkesinambungan. Mengahdirkan lebih banyak pihak, seperti dari Parpol, Aparat Penegak Hukum, bakal calon, Penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu termasuk Pemerintah,” harapnya.

Sementara itu Ketua KNPI Konsel, Yusran menyebut Dialog Pilkada itu hal yang positif dalam menciptakan Pilkada Damai, aman tertib tanpa ada money politik dan praktik TSM.

“Saya kira sangat sepakat bila Pilkada Konsel berlangsung damai dan aman. Sebagai unsur pemuda, tentunya ikut mendorong dan mengingatkan semua pihak, tetap menjaga kondusifitas Pilkada dan peningkatan partisipasi pemilih,” katanya.

Begitu juga yang disampaikan Ketua GP Ansor Konsel, Adnan Aprilianto. Terciptanya Pilkada yang damai, aman, kondusif jadi tanggung jawab bersama.

“Kami dari GP Ansor tentunya sangat antusias. Kami sepakat dan mendukung kegiatan dialog ini dengan menghadirkan lebih banyak lagi pemuda dari berbegai elemen,” terangnya. (ndi)