KENDARINEWS.COM–Kendari menjadi salah satu daerah ditanah air yang menjadi lokasi implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN). PSN yang dimaksud yakni Kendari Kawasan Industri Terpadu (KKIT) yang berlokasi di Kawasan Tondonggeu. Tak tanggung-tanggung, KKIT telah mendapatkan komitmen investasi sebesar Rp 1,2 triliun dari Tiongkok.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Kendari, Maman Firmansyah menyambut baik kehadiran KKIT di Kota Kendari. Menurutnya, proyek nasional itu memberikan dampak positif terhadap peningkatan invetasi daerah.
“Pemerintah Kota Kendari sangat mendukung (KKIT). Kita permudah izinnya karena ini PSN tentu ada kebijakan yang diterapkan,” ungkap Maman Firmansyah.
Mantan Sekretaris Bapenda Kota Kendari ini menambahkan, progres pembangunan KKIT masih dalam tahap pembebasan lahan. Total lahan yang akan dibebaskan sebanyak 2.900 Persil yang berada diatas lahan seluas 1.300 hektar.
“Saat ini (investor) sementara mengurus AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Jika semua sudah rampung termasuk pembebasan lahan maka KKIT akan segera dibangun karena ini menjadi salah satu proyek strategis nasional,” ungkap Maman Firmansyah.
Maman optimis, kehadiran KKIT bisa membantu peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah. Pasalnya dalam KKIT nantinya akan terbangun Pabrik Baterai, Tempat Pengolahan Limba B3 dan industri lainnya.
“Kalau KKIT terbangun pasti banyak menyerap banyak tenaga kerja. Kehadiran KKIT tentunya juga akan mendorong peningkatan perekonomian daerah,” kata Maman.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana mengatakan, Pemkot Kendari mendukung penuh penetapan Kendari sebagai lokasi KIT (Kawasan Industri Terpadu). Sebagai dukungan terhadap pengembangan kawasan, pihaknya siap mendukung dari sisi kordinasi dengan Kementerian ATR/BPN termasuk kordinasi dengan Kemenko Bidang Perekonomian.
“Kawasan Industri Terpadu masuk dalam Program Strategi Nasional (PSN) tahun ini. Pemerintah Kota Kendari senantiasa mendukung program tersebut,” kata Erlis.
Erlis menambahkan, penetapan Kendari sebagai lokasi pembangunan KIT sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari. “Asal tidak bertentangan dengan RTRW tentu kita dukung. Termasuk soal kepemilikan lahan,” ungkapnya.
Sekedar informasi, KKIT akan dibangun diatas lahan seluas 1.300 hektar. Total ada enam Kelurahan yang masuk dalam lokasi pembangunan KKIT meliputi Kelurahan Tondonggeu, Sambuli, Tobimeita, Benua Nirae, Petoaha, Anggalomelai, dan Kelurahan Nambo. (ags/kn)