Pola Hidup Sehat Cegah Diabetes

Oleh: Muhamad Luthfid Anando Aly Roza, S.Farm.

Penulis adalah Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Halu Oleo 2022
saat ini Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Halu Oleo

KENDARINEWS.COM — Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Insulin adalah hormon yang mengatur glukosa darah. Hiperglikemia, juga disebut peningkatan glukosa darah atau peningkatan gula darah, adalah efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah. Di Indonesia, prevalensi diabetes melitus terus meningkat. Menurut hasil Riskesdas 2018, prevalensi diabetes melitus di Indonesia meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Ini menunjukkan bahwa sekitar 25% penderita diabetes mengetahui bahwa mereka menderita diabetes.

Diabetes merupakan penyebab kematian keenam di dunia, seperti yang diungkapkan oleh World Health Organization (WHO). Data menunjukkan bahwa sekitar 1,3 juta orang meninggal karena diabetes dan sekitar 4% meninggal sebelum usia 70 tahun. Salah satu permasalahan yang ada saat ini terkait penyakit diabetes adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini. Sebagian besar penderita diabetes tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini, sehingga mengurangi kesempatan untuk pengendalian yang efektif. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 2/3 penderita diabetes tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit ini. Fenomena ini sering disebut sebagai “fenomena gunung es,” di mana jumlah orang yang menderita diabetes jauh lebih besar daripada yang telah didiagnosis. Sebelum seseorang terdiagnosis diabetes, mereka mungkin mengalami fase pradiabetes di mana gejalanya sering kali tidak disadari. Pada tahap ini, masih ada peluang untuk penyembuhan, tetapi karena kurangnya kesadaran akan gejala diabetes, kondisi ini sering kali diabaikan dan sulit untuk dikendalikan.

Perlu diketahui, penyakit diabetes tidak hanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, tetapi juga dapat terjadi karena faktor keturunan. Artinya, setiap orang berpotensi mengalami diabetes jika mengikuti gaya hidup yang buruk seperti kurangnya aktivitas fisik, kegemukan, hipertensi, merokok, dan diet yang tidak seimbang. Yang penting bagi kita sebagai masyarakat adalah menyadari pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena diabetes. Pendekatan ini jauh lebih efisien dan efektif daripada menunggu kita jatuh sakit. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena diabetes, antara lain.

Pertama, menerapkan pola makan sehat. Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak. perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang mengandung serat dan karbohidrat kompleks. Pilih camilan sehat seperti susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak dan gula, serta kacang-kacangan yang direbus tanpa garam. Hindari minuman bersoda atau jus buah kemasan yang memiliki kadar gula tinggi dan perbanyak minum air putih.

Kedua, menjalani olahraga secara rutin. Olahraga rutin membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif dan mengontrol kadar gula darah. Luangkan waktu minimal 30 menit sehari untuk berolahraga.

Ketiga, menjaga berat badan ideal. Jaga berat badan agar tetap dalam kisaran ideal sesuai dengan kalkulator BMI. Obesitas merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes.

Keempat, mengelola stres dengan baik. Stres yang tidak terkelola dapat meningkatkan risiko diabetes. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan. Kelima, melakukan pengecekan gula darah secara rutin. Pemeriksaan gula darah berkala penting untuk memantau kadar gula darah dan mendeteksi dini adanya penyakit diabetes. Frekuensi pemeriksaan tergantung pada risiko individu, seperti riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya.

Selain langkah-langkah tersebut, juga penting untuk menghilangkan kebiasaan tidak sehat lainnya, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol atau bersoda, serta tidur yang cukup setidaknya 7 jam setiap hari. Semua tindakan ini penting untuk diterapkan mengingat diabetes merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. (***)

Tinggalkan Balasan